Follow Us

Borok Kasus Militer Prancis, Pilot Tempur Dipelonco Diikat ke Target di Jarak Tembak dengan Kepala Tertutup, Di Atas Kepala Tedengar Jedoran Amunisi

Rifka Amalia - Minggu, 09 Mei 2021 | 19:02
Pilot tempur Angkatan Udara Prancis dipelonco.
Tangkap layar laman Reuters

Pilot tempur Angkatan Udara Prancis dipelonco.

Pilot itu mengatakan dalam pengaduannya bahwa perploncoan terjadi pada Maret 2019, segera setelah dia tiba di unit tempur di pangkalan udara Solenzara di pulau Corsica, Mediterania Prancis.

Menurut pengaduan, pilot (korban) mengenakan tudung di kepalanya, dan dipaksa masuk ke bagian belakang truk pick-up oleh beberapa rekan yang mengantarnya ke lapangan tembak.

Foto yang disertakan dalam pengaduan, menunjukkan seorang pria berseragam militer dengan kaki dan tangannya terikat, tubuhnya dililitkan pada target jarak tembak dengan tali nilon yang kuat.

Baca Juga: Prancis 'Gerilya' Obok-obok Laut China Selatan, Kapal Selam Nuklir Lewat Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera

Rekaman video, yang dikutip dalam pengaduan dan diberikan kepada media Reuters oleh pengacara pilot, Frederic Berna, juga menunjukkan jet tempur melakukan beberapa lintasan rendah di dekatnya.

Laporan itu menuduh bahwa selama beberapa penerbangan, pilot yang terikat pada target dapat mendengar suara amunisi yang ditembakkan dari pesawat.

Spet sendiri tidak membantah keaslian gambar tersebut, tetapi dia mengatakan bahwa gambar tersebut menciptakan kesan yang salah bahwa pesawat itu mengarahkan tembakan ke pilot yang terikat pada target.

Dia mengatakan bahwa tembakan yang didengar pilot berasal dari pesawat yang sedang melakukan latihan di lokasi yang berbeda, dan amunisi terdekat yang datang kepadanya adalah sekitar satu kilometer (0,6 mil).

Baca Juga: Meresahkan, Prancis Ikut Bermain Api di Laut China Selatan, Naikkan Tensi Ketegangan Potensi Perang China-AS

Adapun Berna menyebut kliennya tidak ingin namanya diungkapkan ke publik karena masalah privasi.

Menurut Berna, foto dan rekaman video yang dikutip dalam pengaduan itu direkam oleh anggota layanan yang hadir, dan gambar tersebut dibagikan dalam obrolan grup WhatsApp.

Anggota obrolan grup kemudian mengirim gambar perpeloncoan itu kepada pilot yang mengajukan pengaduan.

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest