Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Merugi Bisnis dengan China, Australia Buat Kesepakatan dengan Filipina, Peroleh Akses Strategis ke Laut China Selatan

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 08 Mei 2021 | 15:48
Teluk Subec, Filipina
Tangkar layar ABC

Teluk Subec, Filipina

Baca Juga: Di Atas Akta Kesepakatan Senilai Rp 15,6 M, Jepang Bersedia Bantu Filipina, Bakal Perkuat Militer Manila untuk Hadapi Tiongkok di Laut China Selatan

Ketegangan antara Beijing dan Manila atas Laut China Selatan meningkat minggu ini setelah Menlu Filipina 'mengusir' kapal-kapal China dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) negaranya dengan kata-kata kasar.

Kritikus terkemuka Peter Jennings dari Institut Kebijakan Strategis Australia, keberadaan Austal di Teluk Subic tidaklah mewakili Australia.

Hubungan memburuk, Austal Akhiri bisnis dengan China

Pekan lalu, Austal mengumumkan telah memulai pembicaraan untuk menjual 40 persen sahamnya dalam bisnis pembuatan kapal China yang didirikan lima tahun lalu, di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara.

Pada 2016, Austal mendirikan Aulong Shipbuilding, sebuah usaha patungan dengan Jianglong Shipbuilding, untuk membangun kapal penumpang dan non-militer komersial untuk pasar Tiongkok.

Baca Juga: Tutup Kuping dengan Larangan Beijing, Filipina Makin Galak Imbau Nelayannya Tangkap Ikan di Laut China Selatan

ABC pada bulan Maret mengungkapkan aluminium berkualitas buruk yang diimpor dari China oleh Austal telah menyebabkan penundaan kapal patroli Cape Class baru Angkatan Laut Australia senilai $ 350 juta .

Selama sidang perkiraan Senat berikutnya, Angkatan Laut mengonfirmasi bahwa aluminium yang "tidak dapat diterima" telah bersumber dari Wuhan pada Februari 2020, pada saat pandemi COVID-19 muncul.

(*)

Source : abc net

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x