Tutup Kuping dengan Larangan Beijing, Filipina Makin Galak Imbau Nelayannya Tangkap Ikan di Laut China Selatan

Jumat, 07 Mei 2021 | 18:36
Xinhua

Xi Jinping dan Presiden Filipina

Sosok.ID - Filipina mulai bersikap bodo amat dengan larangan Beijing soal menangkap ikan di Laut China Selatan.

Pemerintah setempat bahkan mengimbau para nelayannya untuk tetap menangkap ikan di perairan yang disengketakan.

Dilansir dari Reuters via Tribunnews, moratorium penangkapan ikan yang diberlakukan oleh China sendiri telah dilangsungkan sejak 1999 silam.

Di dalamnya, tertulis larangan menangkap ikan yang mencakup wilayah Laut China Selatan serta perairan lain di lepas China mulai tanggal 1 Mei hingga 16 Agustus.

Baca Juga: Hadapi Tiongkok dalam Sengketa Laut China Selatan, Filipina Dapat Bantuan dari Tokyo, Pasukan Bela Diri Jepang Bakal Latih Militernya

Kendati demikian, gugus tugas Filipina di Laut China Selatan dengan tegas menolak larangan tersebut.

"Larangan penangkapan ikan ini tidak berlaku bagi para nelayan kami," kata satuan tugas Laut Cina Selatan Filipina dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (4/5/2021).

Gugus tugas juga mendorong nelayannya untuk berlayar dan menangkap ikan di Laut Filipina Barat (WPS).

Seperti yang diwartakan Sosok.ID sebelumnya, belakangan hubungan China dan Filipina memanas.

Baca Juga: Mutlak Cuma Duterte yang Boleh Mengumpat, Menlu Filipina Minta Maaf, Padahal Kemarin Maki-maki China yang Terus Pepet Kedaulatannya

Hal itu berkaitan dengan adanya 200 kapal China yang berkerumun di Whitsun Reef yang merupakan bagian dari kedaulatan Filipina.

Tidak hanya mengancam kedaulatan Filipina, keberadaan kapal-kapal tersebut juga ikut mengeruk sumber daya alam Negeri Lumbung Padi.

Seiring dengan adanya sengketa di Laut China Selatan yang makin runyam, api kembali disulut oleh Filipina.

Setelah Menlu Filipina Teodoro Locsin mengirim sumpah serapah kepada China terkait masalah tersebut.

Baca Juga: Gotong Rudal Nuklir, Inilah Penampakan Kapal Selam Type 094 PLA Navy yang Berpatroli di Asia Tenggara, Setiap Unitnya Dibekali 12 SLBM JL-2 yang masing-masing Punya Jangkauan 75.000 Km

China lantas meminta Filipina untuk menjaga etika dan tak memperkeruh suasana.

Adapun, perselisihan Filipina atas klaim kedaulatan China di Laut China Selatan sendiri telah terjadi sejak bertahun-tahun silam.

Pada 2016pengadilan internasional telah mematalkan klaim China di wilayah yang disengketakan.

Tetapi China menolak keputusan tersebut.

Baca Juga: Genderang Perang Laut China Selatan Baru Saja Ditabuh, Filipina Lempar 'F-Bomb' ke Kapal China, Militer Beijing Balas dengan Kekuatannya!

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber tribunnews, Sosok.id