Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) dikabarkan bakal jual kapal bekas perang mereka pada Indonesia hingga hebohkan negara-negara di Laut China Selatan.
Bukan tanpa alasan, hal itu memicu pertanyaan apakah Indonesia kini jadi kaki tangan AS untuk melebarkan pengaruhnya di wilayah Asia.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan apakah keputusan membeli kapal bekas ini cukup tepat.
Hal itu mengingat Indonesia belum lama ini dirundung duka lantaran tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Rencana AS untuk menjual kapal patroli militer "bersejarah" ke Indonesia telah memicu reaksi di dalam negeri dari para pegiat.
Mereka berpendapat bahwa kapal itu tempatnya di museum dan bukan di Indonesia.
Melansir South China Morning Post, penjualan kapal patroli yang direncanakan mencerminkan komitmen Washington untuk membangun kemampuan maritim negara-negara Asia Tenggara untuk melawan China di kawasan itu.
Akan tetapi, menurut para ahli, Indonesia mungkin lebih baik membeli kapal baru daripada kapal AS yang dinonaktifkan.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS pada 2 April secara resmi memberi tahu Kongres tentang rencananya untuk menjual kapal pemotong Penjaga Pantai Adak dan Aquidneck ke Indonesia dengan harga yang dirahasiakan.