Follow Us

Indonesia Hati-hati, Asia Tenggara Berpotensi Terseret Perang China, Pyne: Bukan Dunia Maya, Tapi Perang Nyata yang Hilangkan Nyawa!

Rifka Amalia - Selasa, 13 April 2021 | 19:00
Militer China
Tangkap Layar video Global Times

Militer China

Sosok.ID - Mantan menteri pertahanan Australia Christopher Pyne memperingatkan potensi perang dengan China di kawasan Indo-Pasifik.

Pyne mengatakan kemungkinan "perang kinetik" di Indo-Pasifik sekarang jauh lebih tinggi daripada ketika dia pertama kali menjabat sebagai menteri industri pertahanan.

Melansir dari ABC News, Selasa (13/4/2021), Christopher Pyne mengatakan bahwa peluang perang di kawasan Indo-Pasifik yang melibatkan China telah meningkat tajam.

Ia memperingatkan Taiwan kemungkinan besar adalah titik nyala berikutnya.

Baca Juga: Laut China Selatan dalam Bahaya, Filipina dan AS Gencar Persiapan Turun Perang Buntut Provokasi Kapal China

Dalam pidatonya di Universitas Adelaide, politisi Liberal yang telah lama menjabat itu mengatakan kepada para mahasiswa yang lulus bahwa "postur strategis Republik Rakyat China tidak ramah seperti sebelumnya", dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi Amerika Serikat dan sekutunya.

"Kenyataannya adalah bahwa China percaya diri dan mampu serta tidak malu untuk menunjukkannya," kata Pyne pada Senin (12/4/2021).

Pyne, yang mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada 2019, mengatakan kemungkinan "perang kinetik" di Indo-Pasifik sekarang jauh lebih tinggi daripada ketika ia pertama kali menjabat sebagai menteri industri pertahanan.

Baca Juga: Agresi China-Taiwan, Gedung Putih Soroti Kemungkinan Baku Hantam: Kekhawatiran Kami Makin Besar..

"Lima tahun lalu, saya akan mengatakan bahwa kemungkinan itu sangat tidak mungkin, sekarang saya harus mengatakan bahwa kemungkinan itu lebih mungkin daripada sebelumnya," katanya.

"Bukan perang dunia maya, tetapi perang nyata yang melibatkan hilangnya nyawa, penghancuran platform militer, dengan penyerang dan pembela di sisi yang berbeda.

“Ini bukan retorika, ini adalah sesuatu yang Anda dan saya mungkin harus hadapi dalam 5 sampai 10 tahun mendatang”

Source : abc news

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest