Kendati demikian, kemesaraan hubungan tersebut tidak membuat keduanya berminat menciptakan aliansi angkatan bersenjata.
Lavrov bahkan mengkritik isu yang muncul mengenai pembentukan “NATO Timur” atau “Blok Timur” atau bahkan “NATO Asia”.
“Kami telah bertukar pandangan tentang masalah ini. Kami berbagi posisi yang sama dengan teman-teman India kami bahwa ini akan menjadi kontraproduktif,” tutur Lavrov.
Di sisi lain, hubungan antara Rusia dan negara-negara anggota NATO memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Hubungan keduanya memburuk setelah konflik antara Rusia dengan Ukraina semakin memanas terkait situasi terkini di Donbass.
Pekan lalu, Lavrov menyangkal klaim dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang berkeras bahwa ketidakharmonisan antara NATO dan Rusia adalah kesalahan Moskwa.
Lavrov mengatakan, Rusia bukannya tak mau berdialog dengan NATO.
Moskwa hanya tak ingin duduk satu meja dan membicarakan Ukraina.
“NATO tidak ada hubungannya dengan Ukraina,” ujar Lavrov.
Konflik Moskwa dan Kiev semakin memanas beberapa hari terakhir setelah muncul laporan bahwa Rusia mengerahkan pasukannya ke wilayah perbatasan dengan Ukraina.