Melempem di Laut China Selatan, Tiongkok Disebut Ajak Berperang Jepang di Laut China Timur, Tokyo Langsung Kirim Pasukan Hadapi Beijing!

Selasa, 09 Maret 2021 | 12:00
Xinhua

Melempem di Laut China Selatan, Tiongkok Disebut Ajak Berperang Jepang di Laut China Timur, Tokyo Langsung Kirim Pasukan Hadapi Beijing!

Sosok.ID - China sepertinya tak ingin berhenti menebar konfrontasi dengan negara-negara tetangga.

Meski belum lama ini Tiongkok disebut-sebut tak bakal lagi berulah di kawasan Laut China Selatan selama lima tahun, kini Beijing mulai bertingkah.

Kabar mengejutkan datang dari ketegangan antaran Jepang dan China yang semakin memuncak.

Bahkan pihak Tokyo disebut-sebut telah siapkan pasukan dengan jumlah banyak untuk hadapi Beijing.

Baca Juga: Sensitif Disinggung Soal Kehamilan, Syahrini Disebut-sebut Honeymoon di Jepang untuk Menunjuang Program Hamil, Aisyahrani Beri Bocoran

Pertimbangan untuk tindakan militer itu diambil Jepang setelah hubungan kedua negara makin memanas baru-baru ini.

Jepang disebut ingin melancarkan serangan balas dendam pada Tiongkok yang diketahui meningkatkan aktivitas di kawasan yang cukup dekat dengan wilayah Jepang.

Hal itu dianggap sebagai bentuk China meremehkan dan mengibarkan genderang perang pada Jepang.

Mengutip dari Express.co.uk, Selasa (9/3/2021) kawasan Laut China Timur kini makin memanas lantaran Jepang merasa dipermalukan oleh Tiongkok.

Baca Juga: Disewa Untuk Diam Saja, Pria Ini Dibayar Rp 1,3 Juta Hanya Untuk Tak Melakukan Apapun, Dalam Sekejap Langsung Dapat Puluhan Ribu Tawaran Dengan Bayaran Selangit!

Pembawa acara WION, Shobhit Mittal mengungkapkan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukannya di kawasan tersebut.

Hal itu tak lain adalah untuk balas dendam termasuk membungkam aktivitas dan menekan kemajuan militer China.

Memanasnya hubungan kedua negara di kawasan ini tak lain karena China diketahui mengesahkan undang-undang yang mengizinkan keterlibatan senjata dan kapal internasional untuk masuk kawasan sengketa.

"Beijing telah meningkatkan aktivitasnya di Laut China Timur dan ini telah meningkatkan alarm di Tokyo."

Baca Juga: 4 Bulan Berada di Jepang, Kabar Baik Datang dari Syahrini dan Reino Barack, Aisyahrani: Semoga Allah Cepet Kasih Momongan

"Jepang sekarang sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan mereka sendiri untuk menangani lonjakan aktivitas China di dekat pulau Diaoyu yang dikendalikan Tokyo," jelas Mittal.

Melansir dari South China Morning Post, penjaga pantai China diketahui telah meningkatkan kehadirannya di perairan dekat wilayah Jepang.

"Peningkatan aktivitas terjadi setelah China menerapkan undang-undang baru."

"Sebuah undang-undang yang memungkinkan pasukan militernya menggunakan senjata terhadap kapal asing yang dilihat Beijing secara ilegal memasuki perairannya," tulis South China Morning Post seperti yang dilansir Express.co.uk.

Baca Juga: PLA Tewas di Medan Perang vs India Jadi Bahan Provokasi Jepang, China Ingatkan Siap Melawan: Liar dan Tak Berdasar!

Namun rencana tersebut tak hanya melibatkan dua kekuatan besar Asia ini, bahkan Jerman secara terang-terangan mengatakan bakal mengirim kapal perangnya ke kawasan sengketa ini.

Apa yang dilakukan oleh Jerman itu tak lain semata-mata membantu Jepang melawan China.

Meski dengan dalil menjadi penengah, namun kedekatan Jepang dengan Jerman memang tka bisa dikesampingkan di bidang militer.

Tetapi langkah yang diambil Jerman ini pun tak didiamkan oleh China.

Baca Juga: Syahrini Pamer Lagi Berendam Bareng di Bathub, Tangan Usil Reino Barack Jadi Sorotan, Netizen Ikut Deg-degan: Waduh Pak RB Mau Ngapain?

Langkah ini disambut dengan sikap permusuhan dari Beijing yang mengeluarkan peringatan kepada negara Eropa.Kementerian luar negeri dan pertahanan Jerman mengatakan kapal itu tidak akan melewati apa yang mereka sebut "12-nautical-mile".

Istilah ini mengacu pada sabuk perairan pantai yang membentang sejauh 12 mil laut dari garis pantai suatu negara yang dianggap sebagai batas kontrol teritorial yang dapat dilakukan oleh negara mana pun.

Menurut pemerintah Berlin, fregat Jerman diperkirakan akan berangkat ke Laut China Selatan pada bulan Agustus.

Misinya, kata mereka, adalah untuk memperkuat multilateralisme dan menunjukkan dukungan Jerman untuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Baca Juga: Jepang Tempatkan Kapal Perang di Pulau Senkaku, China Siap Ambil Langkah Keras

Rencana sekutu NATO itupun mendapat respon pujian dari pihak Washington belum lama ini.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters:

Baca Juga: Kisah Operasi 'Terbodoh' Militer AS, Bukannya Musuh Jepang malah Dikira Lawan Hantu sampai Tembaki Teman Sendiri Saking Jiwa Tentaranya Terguncang

"Kami menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik. Komunitas internasional memiliki kepentingan penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka."

AS secara teratur menuduh Beijing melakukan militerisasi kawasan itu dan mencoba mengeksploitasi cadangan minyak dan gas alam.

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Reuters, Express.co.uk, south china morning post