Follow Us

Myanmar, Anak-anak Terbunuh di Hari Paling Berdarah sejak Kudeta, 114 Warga Tewas di Tangan Militer

Rifka Amalia - Minggu, 28 Maret 2021 | 19:00
Ilustrasi - Kudeta Myanmar
Tangkapan layar/24h

Ilustrasi - Kudeta Myanmar

Pertumpahan darah tersebut mengundang kecaman baru dari Barat. Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar mengatakan tentara melakukan "pembunuhan massal" dan meminta dunia untuk mengisolasi junta dan menghentikan aksesnya ke senjata.

Kritik dan sanksi asing yang dijatuhkan oleh beberapa negara Barat sejauh ini telah gagal mempengaruhi para pemimpin militer, seperti yang terjadi hampir setiap hari di seluruh negeri sejak junta mengambil alih kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Masih Membara, Myanmar Bak Medan Perang Karena Junta Militer Melakukan Penembakan kepada Warga Sipil

“Kami memberi hormat kepada pahlawan kami yang mengorbankan nyawa selama revolusi ini dan Kami Harus Memenangkan REVOLUSI Ini,” salah satu kelompok protes utama, Komite Pemogokan Umum Nasional (GSCN), memposting di Facebook.

Sabtu juga merupakan pertempuran terberat sejak kudeta antara tentara dan kelompok etnis bersenjata yang menguasai sebagian besar negara itu.

Jet militer telah menewaskan sedikitnya tiga orang dalam serangan di sebuah desa yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata dari minoritas Karen.

Hal itu disampaikan oleh sebuah kelompok masyarakat sipil pada Minggu, setelah faksi Serikat Nasional Karen sebelumnya mengatakan telah menyerbu sebuah pos militer di dekat perbatasan Thailand yang menewaskan 10 orang.

Baca Juga: Keras, Militer Myanmar Pakai Taktik Mematikan untuk Membunuhi Demonstran Pro Demokrasi

Serangan udara membuat penduduk desa melarikan diri ke hutan.

Pertempuran meletus pada hari Minggu antara kelompok bersenjata lainnya, Tentara Kemerdekaan Kachin, dan militer di daerah pertambangan batu giok Hpakant di utara.

Pasukan Kachin menyerang sebuah kantor polisi dan militer menanggapi dengan serangan udara, lapor media Kachinwaves.

Tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan itu.

Source : Reuters

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest