Pejabat tersebut bahkan mengatakan salah satu dari dua rudal yang diluncurkan adalah rudal balistik jarak menengah yang cukup berbahaya.
Meski demikian, jenis detail rudal balistik tersebut tidak diungkap oleh pejabat AS tersebut.
Rudal balistik Korea Utara tersebut dikonfirmasi menempuh jarak sekitar 450 kilometer pada ketinggian 60 kilometer di atas air.
Juru Bicara Komando Indo-Pasifik AS (US Indopacom) Kapten Mike Kafka mengonfirmasi peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara itu.
"Kami akan terus memantau situasi dan berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitra kami,” kata Kafka melalui pernyataan.
Program kemuktahiran alat tempur Korea Utara pun kini jadi sorotan dunia setelah insiden ini terjadi.
“Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea (Korea Selatan) dan Jepang tetap kuat,” sambung Kafka.
Diketahui sebelumnya ternyata Korea Utara sempat meluncurkan dua rudal jarak pendek.
Meski demikian peluncuran rudal ini belum dikomentari pemerintah AS.