Namun jawaban menohok justru dilontarkan oleh pemerintah China yang menyebut kawasan terumbu karang itu masuk wilayah mereka dengan nama Niue Jiao.
Selain itu, berkumpulnya nelayan China di kawasan terumbu karang bukan karena mengintai atau menangkap ikan tetapi menghindari cuaca buruk.
Beijing membantah kapal-kapal itu adalah milisi maritim. "Setiap spekulasi semacam itu tidak membantu apa-apa selain menyebabkan gangguan yang tidak perlu," kata Kedutaan Besar China untuk Filifina dalam pernyataan Senin.
China berharap, situasi tersebut bisa ditangani secara obyektif dan rasional.
Kedutaan Besar AS, bagaimanapun, mengatakan: "Kapal China telah berlabuh di daerah tersebut selama berbulan-bulan dengan jumlah yang terus meningkat, terlepas dari cuaca yang buruk". (*)