Follow Us

Bisa Jumawa, Negara Maju Kini Bergantung Pada Indonesia, Bila RI Menghentikan Penjualan Barang Ini Maka Kemajuan Teknologi Dunia Bisa Mandek!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 16 Maret 2021 | 14:35
ILUSTRASI. Bisa Jumawa, Negara Maju Kini Bergantung Pada Indonesia, Bila RI Menghentikan Penjualan Barang Ini Maka Kemajuan Teknologi Dunia Bisa Mandek!
Dok/IMIP

ILUSTRASI. Bisa Jumawa, Negara Maju Kini Bergantung Pada Indonesia, Bila RI Menghentikan Penjualan Barang Ini Maka Kemajuan Teknologi Dunia Bisa Mandek!

Untuk itu, pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan pemanfaatan tren dari teknologi yang sudah mendunia tersebut.

"Kemudian, perhatian mengenai perubahan iklim dengan kemampuan kita untuk membangun dan terus meningkatkan daya saing dari industri otomotif yang berbasis baterai," kata Sri Mulyani.

Indonesia dalam hal ini berkomitmen secara global di bidang perubahan iklim dengan menurunkan jumlah emisi gas rumah kaca atau CO2.

Baca Juga: WNI Dibunuh di Malaysia, Jasadnya Diselimuti di Bawah Tempat Tidur, Korban Awalnya Berniat Menolong Pelaku

ILUSTRASI. Indonesia mengajukan syarat agar 60% dari nikel yang akan dipasok dapat diproses menjadi baterai mobil listrik di Indonesia.
Yusuf Ahmad

ILUSTRASI. Indonesia mengajukan syarat agar 60% dari nikel yang akan dipasok dapat diproses menjadi baterai mobil listrik di Indonesia.

"Kita akan menurunkan 29 persen dari emisi CO2 kita dengan usaha sendiri atau kita akan menurunkan CO2 sebesar 41 persen pada 2030 apabila ada dukungan dan kolaborasi internasional," pungkasnya.

Menristek dorong produksi baterai lithium

Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi BRIN mendorong industrialisasi baterai lithium untuk kendaraan berbasis listrik.

Menristek Bambang Brodjonegoro menuturkan Indonesia seharusnya bisa menjadi pemain pasar produsen baterai listrik karena pasokan bijih nikel yang melimpah.

Baca Juga: Dilirik Banyak Ilmuwan dari Rusia Sampai AS, Pulau di Indonesia Ini Jadi Lokasi Paling Potensial Untuk Roket Luar Angkasa, Ternyata Ini Alasannya!

"Baterai Lithium merupakan sektor yang perlu kita dorong di mana pemanfaatannya dapat diaplikasikan dalam kendaraan listrik maupun sistem penyimpanan energi untuk pembangkit listrik energi terbarukan," kata Menteri Bambang dalam webinar Sabtu (6/2/2021).

Menurutnya, sepanjang 2019 Indonesia menjadi produsen bijih nikel terbesar di dunia dengan menghasilkan 800 ribu ton bijih nikel per tahun.

Source : Wartakotalive.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest