Termasuk gedung dan bangunan tangsi tentara yang masih tegak sampai kini.
Istimewanya, mereka juga membangun rumah sang Gubernur Jenderal, kini Gedung Departemen Keuangan, di Lapangan Banteng.
Namun Daendels tak sempat tidur-tiduran di rumah supermewah itu sebab keburu diminta balik ke Belanda untuk tugas baru.
Di bangunan hebat tanpa perencanaan dana, bermaterial konstruksi dari benteng dua abad lalu buatan Jan Pieterszoon Coen, itu masih terbaca jelas tulisan di dekat tangga besarnya: "MDCCCIX - Condict DAENDELS - MDCCCXXVIII - Erixit du BUS".
Jangan lupa, Daendels juga begitu tega dan semena-mena "membereskan" pertikaian bersenjata dengan pimpinan Kesultanan Cirebon, menangkap Sultan Banten, menurunkan paksa Sultan Mataram dari Yogyakarta, bahkan mempermalukan Susuhunan Surakarta.
Mungkin, sikap militeristik Daendels inilah (pemerintahannya berakhir pada 1811), yang bikin banyak pembesar Jawa pelan-pelan menerima kedatangan tentara Inggris.
(Intisari-Online)