Sosok.ID - Sebuah kejadian menarik terjadi di salah satu negara di belahan Amerika bagian Selatan belum lama ini.
Pertama kali dalam sejarah, dalam pemerintahaan negara tersebut pemimpin negaranya berganti sebanyak tiga kali hanya dalam waktu singkat.
Setidaknya dalam sepekan, ada pergantian presiden sebanyak tiga kali.
Peru melantik presiden ketiganya hanya dalam waktu seminggu pada hari Selasa, setelah sistem politik negara yang tidak stabil itu runtuh secara spektakuler.
Francisco Sagasti menjadi presiden Peru keempat dalam waktu kurang dari lima tahun setelah Kongres memilih untuk menggulingkan mantan presiden Martin Vizcarra yang populer dan pengganti Vizcarra, Manuel Merino, mengundurkan diri.
Sagasti sekarang akan memiliki lima bulan masa jabatan untuk menenangkan negara menjelang pemilihan presiden pada April 2021 di tengah pandemi mematikan dan publik yang tidak puas dengan kelas politiknya yang bertengkar.
Krisis saat ini adalah puncak dari empat tahun perselisihan antara beberapa presiden Peru dan Kongres yang dikendalikan oposisi, kata Denisse Rodriguez-Olivari, seorang ilmuwan politik Peru di Universitas Humboldt di Berlin, Jerman.
Kongres telah mengajukan sejumlah besar mosi terhadap presiden dan menteri, yang dirancang untuk menghentikan pemerintah memberlakukan kebijakan.
Keiko Fujimori, pemimpin partai Kekuatan Rakyat, kalah dalam pemilihan presiden 2016 dalam pemilihan yang ketat, tetapi partainya memegang kursi terbanyak di Kongres.