Pada pernyataan publik pertamanya sejak kudeta, Jenderal Hlaing mengatakan pengambilalihan oleh militer itu “sejalan dengan hukum” setelah pemerintah dianggap gagal menindaklanjuti berbagai keluhan kecurangan pemilu.
“Setelah sedemikan banyak permintaan, cara ini akhirnya tidak bisa dihindari negara ini dan itulah kenapa kami harus memilih (cara) ini,” kata Hlaing.
Ia menilai bahwa dalam 3 bulan telah terjadi kecurangan pemilu yang dimenangkan oleh NLD.(Kompas.com/Kompas TV)