Namun, banyak kerabat dekat yang tidak mempercayai angka-angka itu.
Mereka mengatakan kelangkaan pengujian pada hari-hari awal wabah yang kacau membuat banyak orang kemungkinan besar telah meninggal tanpa dipastikan mengidap penyakit tersebut.
Meskipun China telah mengendalikan pandemi secara luas di negaranya, tetapi mereka telah menggagalkan upaya independen untuk melacak asal-usulnya.
Sebaliknya, China malah berusaha untuk melempar kesalahan atas korban manusia dan ekonomi dunia yang mengerikan dengan mengatakan, tanpa bukti, bahwa virus corona muncul di tempat lain.
Tim ahli virus WHO akhirnya diizinkan masuk ke Wuhan dua pekan lalu.
Baca Juga: Warga Geger Dengar Kabar Dokter Palembang Tewas Sehari Setelah Divaksin Covid-19, Apakah Berkaitan?
Penyelidikan mereka yang sangat diawasi terhadap asal-usul virus akan dimulai pada hari Kamis, di bawah keamanan yang ketat, setelah karantina 14 hari.
Anggota keluarga lain, seorang pensiunan yang putrinya yang sudah dewasa meninggal karena virus Januari lalu, mengatakan pekan lalu dia dipanggil oleh pihak berwenang dan diperingatkan untuk tidak "berbicara dengan media atau dimanfaatkan oleh orang lain".
Pihak berwenang mendatangi rumahnya pada hari Selasa "dan mengatakan hal lama yang sama dan memberi saya 5.000 yuan ($ 775) sebagai pembayaran belasungkawa", tambah anomin itu.
Pemerintah Partai Komunis menahan segala sesuatu yang mencerminkan pemerintahannya secara buruk, dan hari-hari awal wabah tetap menjadi salah satu topik paling sensitif di China saat ini.