Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pejabat China Ketakutan Saat WHO Selidiki Asal-usul Pandemi, Warganya 'Menangis' Beberkan yang Terjadi di Awal Kemunculan Covid-19, Misteri Akan Terungkap?

Rifka Amalia - Jumat, 29 Januari 2021 | 04:40
Ilustrasi COVID-19.
Pixabay

Ilustrasi COVID-19.

Tetapi tekanan meningkat dalam beberapa hari terakhir.

China tampaknya berupaya untuk membungkam kritik apa pun dan menghindari rasa malu selama penyelidikan WHO yang sangat sensitif.

Grup di platform media sosial WeChat yang digunakan oleh 80 hingga 100 anggota keluarga selama setahun terakhir tiba-tiba dihapus tanpa penjelasan sekitar 10 hari yang lalu, kata Zhang Hai, seorang anggota grup dan kritikus vokal penanganan wabah corona.

Baca Juga: 'Jika Tak Sanggup Mundur Saja!' Kader Gerindra Disanksi Partai Usai Kritik Anies Baswedan yang Minta Bantuan Jokowi Tangani Covid-19

"Ini menunjukkan bahwa (otoritas China) sangat gugup. Mereka takut keluarga-keluarga ini akan berhubungan dengan ahli WHO," kata Zhang (51), yang ayahnya meninggal di awal pandemi yang diduga Covid-19.

Para ahli WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari dan dijadwalkan keluar dari karantina 14 hari kemudian pada Kamis.

"Ketika WHO tiba di Wuhan, (pihak berwenang) secara paksa menghapus (grup itu). Akibatnya kami kehilangan kontak dengan banyak anggota," Zhang menambahkan.

Kerabat terdekat lainnya mengonfirmasi penghapusan grup. WeChat sendiri adalah platform media sosial yang dioperasikan oleh raksasa digital China Tencent.

Baca Juga: Natalius Pigai Diolok-olok Secara Rasis gegera Tolak Vaksin Pemerintah, Refly Harun Kecewa Tak Ada Tindakan: Kalau yang Dihina Pendukung Jokowi Langsung Ditangkap

Platform populer tersebut secara rutin menyensor konten yang dianggap tidak pantas oleh pemerintah.

Kerabat menuduh pemerintah provinsi Wuhan dan Hubei membiarkan Covid-19 lepas kendali dengan mencoba menyembunyikan wabah ketika pertama kali muncul di kota pada Desember 2019, kemudian gagal memberi tahu publik dan ceroboh dalam merespon.

Menurut angka resmi China, virus corona menewaskan hampir 3.900 di Wuhan, terhitung sebagian besar dari 4.636 kematian yang dilaporkan Tiongkok.

Source :Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x