Follow Us

Suntik Vaksin Bukan Berarti Kebal Virus, Epidemiolog: Perlindungan Vaksin Tidak 100%, Tapi Paling Tidak..

Rifka Amalia - Jumat, 15 Januari 2021 | 10:13
Presiden Joko Widodo atau Jokowi perdana disuntik vkasin Covid-19 Sinovac.
Istana Presiden/Agus Suparto

Presiden Joko Widodo atau Jokowi perdana disuntik vkasin Covid-19 Sinovac.

Sosok.ID - 1,2 juta vaksin Sinovac Biotech China yang tiba di Indonesia memberikan harapan baru bagi masyarakat.

Penyuntikan kloter pertama yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan sejumlah lainnya telah dilaksanakan pada Rabu (13/1/2021).

Vaksinasi di Indonesia dilakukan secara bertahap dengan menargetkan 67% dari jumlah rakyat Indonesia atau sekira 182 juta penduduk.

Di tengah harapan tentang vaksin virus corona, tak sedikit masyarakat yang masih meragu untuk disuntik vaksin.

Baca Juga: Video: Gemetar Kencang Saat Vaksin Jokowi, Dokter Istana Trending di Twitter: Alhamdulillah Saya Berhasil Menyuntik Bapak Presiden Tanpa Rasa Sakit

Padahal vaksin ini diyakini mampu menekan laju penyebaran Covid-19 yang kian melambung di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, pemerintah memiliki harapan agar program suntik vaksin mampu mencapai kekebelan kelompok (herd immunity) sehingga membantu menghentikan pandemi.

Sementara itu, epidemiolog UGM, Bayu Satria mengatakan, vaksinasi memang tidak memberikan perlindungan 100%.

Tetapi dengan divaksin, kita berusaha menghindari gejala parah virus corona, sehingga masih dapat disembuhkan.

Baca Juga: Disuntik Vaksin Bareng dengan Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Justru Kena Semprot Sejumlah Artis, Termasuk Anak Mantan Menteri: Tolong Konsisten Beri Contoh Baik!

Bayu mengimbau kepada seluruh masyarakat, khusunya yang belum divaksin agar selalu patuh pada protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19.

"Protokol kesehatan tetap, karena perlindungan vaksin tidak 100 persen," kata Bayu, dilansir dari laman UGM via Kompas.com pada Jumat (15/1/2021).

Source : Kompas.com, Inquirer

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest