Sosok.ID - Inggris memang beberapa waktu ini tak memperlihatkan kemajuan signifikan dalam hal kekuatan militer mereka.
Bahkan dalam beberapa tahun ini, Negeri Ratu Elizabeth justru terlihat pasif perihal militer.
Namun ternyata hal itu tak membuat Inggris kehilangan taringnya di hadapan negara-negara yang memiliki kekuatan militer maju seperti China dan Rusia.
Apalagi dalam beberapa pemberitaan sebelumnya, kapal induk Inggris disebut-sebut sering mengalami kerusakan.
Tetapi diam-diam, Inggris memiliki kekuatan penghancur yang cukup untuk menggertak negara-negara yang memusuhi mereka.
Negara dengan kekuatan militer besar layaknya China dan Rusia pun sampai tak berharap berhadapan dengan Inggris.
Hal itu tak lain karena Inggris memiliki rudal nuklir yang diberinama Trident.
Rudal nuklir tersebut menjadikan Inggris sebagai negara adidaya militer global meski tak koar-koar seperti Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari Daily Mail, Jumat (22/1/2021) ternyata sistem persenjataan canggih ini sudah dimiliki Inggris sejak pemerintahan dipegang oleh si Tangan Besi, Thatcher.
Pada awal tahun 1980-an, Trident menjadi komponen kunci sistem senjata nuklir Inggris sebagai pengganti sistem rudal Polaris.
Saking mengerikannya, rudal ini bahkan harus diangkut menggunakan empat kapal selam sekelas Vanguard.
Kapal selam ini berbasis di Pangkalan Angkatan Laut HM Clyde di pantai barat Skotlandia.
Disebut mengerikan dan dapat menghancurkan target dengan sekejap lantaran rudal Trident memiliki jangkauan cukup fantastis.
Rudal jenis ini mampu menjangkau target sejauh 12.000 km. dengan kata lain jarak tempuhnya bisa mencapai wilayah Rusia bahkan China sekalipun.
Melansir dari Defense News, Inggris setidaknya memiliki 215 senjata nuklir, 120 diantaranya tersedia secara operasinal pada satu waktu.
Karena terlalu berbahaya, bahkan Mikhail Gobachev pernah mengajak Inggris untuk berunding saat masih memimpin Uni Soviet kala itu.
Perundingan tersebut dimaksudkan agar Inggris mau melepaskan penangkal nuklirnya.
Namun, Presiden AS Ronald Reagan menolak untuk mengabulkan permintaan ini, sehingga mendorong perundingan ke jurang kehancuran.
Gorbachev akhirnya mundur, mengizinkan Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk menandatangani perjanjian senjata bersejarah yang dikenal sebagai Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah pada tahun 1987.
Menurut ketentuan kesepakatan, semua rudal berbasis darat dengan jarak 500 hingga 5.500 km dilarang untuk dikembangkan.
Melansir dari Express.co.uk, kini China dibuat ketar-ketir dengan keputusan Inggris mengirimkan kapal induknya ke Laut China Selatan.
Keputusan Inggris tersebut disambut baik oleh Jepang sebagai langkah untuk meredam kenekatan China untuk menguasai kawasan tersebut.
(*)