Follow Us

China Boleh Bermimpi Tinggi, Ekonomi dan Militer pun Bisa Ungguli AS, Tapi Jangan Harap Rebut Gelar Negara Adidaya Global, Ini Sebabnya!

Rifka Amalia - Jumat, 22 Januari 2021 | 08:13
China vs AS
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Baca Juga: Dua Bulan Menghilang Tanpa Kabar Setelah Kritik Pemerintahan Xi Jinping, Jack Ma Akhirnya Muncul Lagi ke Publik, Ini yang Terjadi pada Perusahaannya

Negara Komunis satu partai

Meskipun Tiongkok telah mengembangkan sistem hibrida untuk tumbuh secara spektakuler di bidang ekonomi, Tiongkok masih merupakan negara Komunis satu partai.

Secara politis, ia semakin tertutup dan terpusat dari sebelumnya. Adapun Partai Komunis China merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun ini.

Pada tahun 2011, ketika merayakan hari jadinya yang ke-90, banyak ilmuwan politik China terkemuka secara terbuka membahas kemungkinan China membuka sistem pemilu multi-partai.

Diskusi semacam itu hampir tidak mungkin dibayangkan di China yang dipimpin Xi Jinping sekarang.

China memang dikenal sebagai negara kuat dengan birokrasi partai yang kuat, tetapi politiknya berpotensi sangat rapuh.

Baca Juga: Omongan AS Mentah-mentah Dilepeh China, Beijing Ogah Akui Adanya Pembasmian Etnis Uighur, Sebut Mike Pompoe 'Badut Hari Kiamat' atas Klaim Genosida

Baca Juga: Deretan Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Ada Dua Pasukan Milik AS, Siapa Lainnya?

Di bawah sistem tertutup, hampir tidak mungkin untuk memprediksi kapan percikan itu akan datang untuk memicu pergolakan politik. Ini adalah negara di mana kepala Interpol atau miliarder terkenal di dunia bisa menghilang tanpa penjelasan resmi.

Ratusan jutawan Tiongkok telah tinggal di luar negeri untuk melindungi kekayaan mereka dari ketidakpastian masa depan dan memanfaatkan peluang masyarakat terbuka.

China telah menjadi kaya, menghabiskan banyak uang untuk pendidikan universitasnya, tetapi 600.000 siswa China pergi ke luar negeri untuk studi tinggi mereka setiap tahun.

Source : The Print

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest