Follow Us

Kini Jadi Calon tunggal Kapolri, Sepak Terjang Listyo Sigit Ternyata Tak Sembarangan, Pendekar Se-Banten Pun Sampai Akui Kehebatannya: Beliau Pendiam Tapi Pendengar

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 17 Januari 2021 | 15:55
Kini Jadi Calon tunggal Kapolri, Sepak Terjang Listyo Sigit Ternyata Tak Sembarangan, Pendekar Se-Banten Pun Sampai Akui Kehebatannya: Beliau Pendiam Tapi Pendengar
Kompas/Riza Fathoni

Kini Jadi Calon tunggal Kapolri, Sepak Terjang Listyo Sigit Ternyata Tak Sembarangan, Pendekar Se-Banten Pun Sampai Akui Kehebatannya: Beliau Pendiam Tapi Pendengar

Sosok.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal setelah ada 5 kandidat.

Pemilihan Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi calon Kapolri itu memang bukan tanpa alasan.

Ternyata sepak terjang dan rekam jejak Listyo Sigit tak bisa diremehkan.

Bahkan pendekar-pendekar di seluruh provinsi Banten pun telah mengakui kehebatan Listyo Sigit.

Baca Juga: Kemarahan Kapolri, Teror di Sigi Akhirnya Direspon Idham Azis, Kirim Tim Khusus Untuk Tembak Mati Anggota MIT: Tindak Tegas!

Bukan karena kekuatannya saat bertarung, melainkan Listyo Sigit mampu menyatukan para pendekar tersebut meski telah lama saling berselisih.

Hal itu terjadi saat Komjen Listyo Sigit Prabowo masih menjabat sebagai Kapolda Banten.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2016 silam.

Kisah Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam upaya menyatukan pendekar di Banten itupun masih berkesan bagi banyak tokoh di provinsi yang berbatasan langsung dengan Ibukota Jakarta tersebut.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Ternyata Ini Sosok Calon Mantu Kapolri yang Bukan Orang Sembarangan!

Sepak terjang Listyo Sigit itu diungkap oleh Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten, Yadi Sugiadi.

Yadi pun menceritakan bagaimana Listyo Sigit menyatukan pendekar seluruh Banten dengan ide yang awalnya ia anggap mustahil terwujud.

Kala itu Listyo Sigit membeberkan idenya menyatukan ratusan perguruan silat di Banten yang memiliki latar belakang berbeda.

Penyatuan itu dilakukan Listyo Sigit melalui Tapak Karuhun Banten.

Baca Juga: Korban Pemerkosaan Gugat Kapolri dan Kapolres, Kuasa Hukum: Dengan Gugatan Ini, Biarlah Kita Saling Terbuka

Awalnya ide yang disampaikan oleh Listyo Sigit Prabowo pada Yadi itupun dianggap cukup mustahil dapat dilaksanakan.

Sebab ada banyak hal yang menghalangi ide tersebut terwujud salah satu mengenai ego kelompok yang cukup tinggi saat itu.

Namun ternyata, kegigihan Listyo Sigit Prabowo untuk mewujudkan idenya tersebut membuat Yadi akhirnya sadar kehebatan sang Kapolda.

"Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara.

Baca Juga: Tito Karnavian Prediksi Masker Akan Jadi Gaya Hidup Baru Bagi Masyarakat, Mendagri Pun Selangkah Lebih Maju dengan Desain Maskernya Sendiri

Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi.

Listo Sigit Prabowo pun memperlihatkan kegigihannya dalam menyatukan para pendekar di Banten dalam satu bendera yang sama.

"Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik," ujarnya.

Ide yang awalnya dianggap Yadi mustahil itupun akhirnya bisa terwujud kala Listyo Sigit Prabowo menginisiasi pemecahan rekor museum rekor Indonesia atau MURI tahun 2017 silam.

Tepatnya pada 17 November 2017 silam, sebuah rekor terpecah kala sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten.

Baca Juga: Tak Cuma Jabatannya yang Dicopot Paska Gelar Pernikahan, Mantan Kapolsek Kembangan Dinilai Juga Langgar Aturan Kapolri Gegara Gaya Hidupnya

Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten.

Melihat kesuksesan Listyo Sigit Prabowo itu membuat Yadi merasa bangga pada pencapaian sang calon Kapolri.

Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa.

Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya.

Setali tiga uang, apa yang diceritakan oleh Yadi itu juga dibenarkan oleh TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang.

Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande merupakan satu dari tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.

Baca Juga: Resmi! Kapolri Keluarkan Perintah Larang Masyarakat Adakan Kerumunan Termasuk Resepsi Pernikahan, Konsekuensi Hukum Ini Akan Mengikuti Bagi yang Ngeyel!

Menurut Arif, sosok Listyo Sigit Prabowo memang bukan sosok sembarangan.

Bagaimana tidak, Listyo Sigit Prabowo yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Banten memang awalnya dipandang sebelah mata saat membeberkan ide mustahil mengenai Tapak Karuhun Banten.

"Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah.

Tapi Alhamdulilah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI," ungkapnya.

Baca Juga: Pimpin Shalat Para Narapidana dari Luar Sel Tahanan, Polisi di Sukabumi Ini Viral dan Bikin Kagum Kapolri, Sampai Ditawari Mutasi di Sejumlah Satuan Polri

Namun dalam waktu hanya 3 bulan, gagasan mustahil itu akhirnya dapat diwujudkan oleh Listyo Sigit Prabowo.

"Luar biasa sekali beliau. Banyak perguruan kecil yang bangkit kembali usai perhelatan akbar Tapak Karuhun Banten," tandasnya.

"Beliau itu pendiam tapi pendengar. Setiap masukan dari siapapun diperhatikan dan catat. Dan hebatnya lagi kalau masukan itu bagus atau baik pasti dijalankan," katanya. (*)

Source : Tribunnews.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest