Pengusiran kapal asing tersebut dilakukan oleh tim SAR Bakamla yang saat itu tengah mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang tenggelam di Kepulauan Seribu.
Saat itu Tim SAR Bakamla menerima informasi dari Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Suwito.
Operasi pengusiran tersebut menggunakan kapal KN Pulau Nipah 321 dengan dipimpin oleh Letkol Bakamla Anto Hartanto.
Sekitar pukul 09.30 WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat sunda.
Kapal kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 13.40 WIB dan mendeteksi kapal survei China berada pada jarak 40 Nm dengan kecepatan 9 knot dan arah haluan ke selatan.
KN Pulau Nipah lalu meningkatkan kecepatan hingga 20 knot untuk mendekati kapal tersebut.
"Sekitar pukul 20.00 WIB, Kapal Xiang Yang Hong 03 terdeteksi pada jarak 10 Nm dari kapal Bakamla. KN Pulau Nipah 321 membuka komunikasi melalui radio marine band di channel 16 dan mendapat respon dari kapal survei China tersebut," kata Wisnu.
Setelah itu, KN Pulau NIpah 321 terus membayangi kapal survei China hingga keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Sekitar pukul 21.00 WIB, kapal sasaran telah keluar dari ZEEI.
Selanjutnya, KN Pulau Nipah 321 putar arah kembali ke daerah operasi SAR.