Sosok.ID - Raffi Ahmad mendapat kesempatan emas divaksin Covid-19 bersamaan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1/2021).
Masuknya nama Raffi Ahmad sebagai influencer yang menerima suntikan vaksin kloter pertama mendapat respon pro kontra dari masyarakat.
Terlebih pada Rabu malam, Raffi justru kepergok berfoto tanpa jaga jarak dan tanpa menggunakan masker di sebuah acara ulang tahun yang melibatkan 18 orang.
Sontak hujatan demi hujatan diterima oleh suami Nagita Slavina. Hinggaberita tersebut sampai ditelinga pihak Istana Kepresidenan.
Raffi Ahmad emban tugas dari Istana
Ditunjuknya Raffi Ahmad sebagai publik figur yang pertama kali disuntik vaksin Covid-19 bertujuan untuk menghilangkan keragu-raguan anak muda dan milenial tentang vaksin Sinovac dari China.
dr.Reisa Broto Asmoro dalam tayangan live streaming saat vaksinasi di Istana Negara berharap Raffi mampu menginspirasi yang lainnya.
"Kali ini Raffi Ahmad hadir untuk divaksin sebagai masyarakat mewakili milenial, semoga bisa menginspirasi masyarakat yakin divaksin dan bisa mensukseskan program vaksinasi di Indonesia," kata Dokter Reisa pada Rabu, dikutip Tribunnews.com.
"Raffi ini mewakili anak muda semua agar mau ikut mensukseskan vaksinasi," lanjutnya.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Nadia menyoroti perilaku Raffi Ahmad yang nekat menghadiri pesta setelah divaksin Covid-19.
"Seharusnya tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebab walau sudah divaksinasi, itu tidak cukup melindungi kita," ujar Nadia, Kamis (14/1/2021), melansir Kompas.com.
Nadia menegaskan bahwa seusai divaksinasi, tubuh memerlukan waktu untuk membuat antibodi, sehingga patuh protokol kesehatan adalah sebuah kewajiban.
Adapun Nadia menjelaskan, penunjukan Raffi Ahmad mewakili anak muda sebagai influencer adalah keputusan Kemenkes bersama KPC-PEN.
Ditegur pihak Istana
Beredarnya foto-foto Raffi Ahmad yang diduga melanggar protokol kesehatan berujung pada terguran dari Istana Kepredisenan.
Mengutip Kompas.com, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyayangkan tindakan Raffi Ahmad yang tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.
"Sudah dinasihati, diingatkan kembali oleh tim komunikasi Covid-19 agar menaati protokol kesehatan," kata Heru pada Kamis.
Heru berterima kasih kepada masyarakat yang memberitahunya tentang kejadian ini. Dan meminta Raffi memperbaiki perilakunya agar lebih disiplin mencegah penyebaran Covid-19.
"Setelah kejadian tentunya kami berkomunikasi dengan tim komunikasi Covid-19. Prof Wiku dan kawan-kawan sudah menegur Raffi untuk memperbaiki," ujar Heru.
"Tadi saya sampaikan harus lebih ditingkatkan lagi disiplin protokol kesehatan bagi yang sudah disuntik (vaksin). Mas Raffi ya harus lebih disiplin lagi," lanjutnya.
Dengan disiplin tersebut, Raffi secara tidak langsung telah mensosialisasikan pentingnya penerapan 3M setelah disuntik vaksin.
"Itu tujuan Istana," ucapnya.
Raffi Ahmad minta maaf
Dalam unggahan di akun Instagram @raffinagita1717, Raffi Ahmad kemudian meminta maaf kepada pihak Istana terkhusus Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia.
Ia menuliskan permohonan maaf dan klarifikasi tentang foto-fotonya yang beredar.
"Terkait peristiwa tadi malam, dimana saya terlihat berkumpul dengan teman2 tanpa masker dan tanpa jaga jarak, pertama saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak @jokowi, Sekretariat Presiden, KPCPEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut," kata Raffi Ahmad pada Kamis.
Suami Nagita Slavina mengakui bahwa kejadian yang kemudian heboh tersebut adalah murni karena keteledoran dan kesalahannya.
"Kedepan saya akan lebih mentaati protokol kesehatan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Saya juga berharap teman-teman dan seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjalankan protokol kesehatan, meskipun vaksinasi sedang berjalan. Vaksin dan protokol kesehatan adalah satu kesatuan," lanjutnya.
Raffi juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah menegurnya. Ia berharap agar tak ada yang lalai dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19.
"Saya harap kita terus saling koreksi demi kesehatan kita, orang2 yg kita sayangi, dan buat Indonesia," tandasnya. (*)