Sosok.ID - Inilah kisah cinta pria India yang rela mengayuh sepeda ke daratan Eropa demi mengejar sang belahan jiwa di Swedia.
Kisah cinta pria bernama Mahanandia dan istrinya, seorang wanita Swedia bernama Charlotte Von Schedvin ini diabadikan dalam sebuah buku oleh seorang penulis Swedia bernama Per J. Andersson.
Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, kisah cinta pasangan beda negara itu dimulai pada tahun 1975.
Di mana saat itu Charlotte yang tengah berlibur di India secara kebetulan bertemu dengan Mahanandia.
Wanita yang berprofesi sebagai seniman sketsa itu awalnya melihat seorang pemuda berambut keriting yang menawarkan jasa foto.
Tapi sayang, saat menggunakan jasanya, semua foto Charlotte tak ada yang bagus.
Sebab, pemuda bernama Mahanandia itu terlalu gugup saat memotretnya.
Bukannya kapok, Charlotte kemudian menemui pemuda itu lagi keesokan harinya, meskipun hasilnya sama saja.
Rupanya, Mahanandia sangat gugup karena bertemu dengan Charlotte yang ternyata persis dengan sosok jodoh yang diceritakan oleh ibunya.
Semasa kecil, Mahanandia diberi tahu oleh ibunya soal ciri-ciri wanita yang akan menjadi jodohnya di masa mendatang.
Ciri-ciri wanita itu adalah berzodiak Taurus, datang dari negeri yang jauh, dan dia akan menjadi seorang musisi serta memiliki hutan.
Begitu bertemu dengan Charlotte, Mahanandia langsung yakin bahwa dia lah orangnya.
Setelah memastikan ciri-ciri yang disebutkan ibunya, Mahanandia pun langsung mengajak Charlotte untuk menikah.
Tanpa diduga-duga, alih-alih melapor ke polisi karena diajak nikah tiba-tiba oleh pria asing, Charlotte pun mengiyakan ajakan Mahanandia.
Charlotte rupanya juga tertarik dengan Mahanandia sehingga ia mengiyakan lamaran tersebut.
Setelah tiga minggu berbagi kasih sayang, Mahanandia pun membawa Charlotte ke kampung halamannya di Orissa yang kini dikenal sebagai Odisha.
Di kampung halaman Mahanandia, mereka mengucap janji suci menurut tradisi suku.
Tak lama setelah menjadi pengantin baru, Charlotte pun harus pulang ke kampung halamannya di kota Boras, Swedia.
Tak ingin berpisah, Charlotte pun menawarkan tiket kepada suaminya untuk pulang bersamanya ke Swedia.
Tapi tawaran itu ditolak dengan tegas oleh Mahanandia.
Selama setahun pasutri ini menjalani hubungan jarak jauh tapi keuangan Mahanandia justru semakin terpuruk dan ia tak sanggup membeli tiket pesawat ke Swedia.
Tapi ia tak menyerah begitu saja, dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke daratan Eropa menggunakan sepeda ontel yang kala itu ia beli seharga 60 rupee (sekitar Rp 11.500).
Mahanandia berangkat dari Delhi pada 22 Januari tahun 1977.
Setelah mengayuh sepeda melewati Pakistan, Afganistan, iran, dan Turki ia akhirnya tiba di Eropa empat bulan kemudian.
Pasutri ini pun menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia dan telah memiliki dua anak.
Anak pertama mereka, Emelie menjadi seorang ekonom tekstil sedangkan anak keduanya, Karl-Siddharta menjadi pilot helikopter.
Sementara itu, Mahanandia sendiri kini menjadi seorang guru seni yang lukisannya dipemerkan di galeri-galeri di seluruh Eropa.
Sedangkan Charlotte memilih untuk berkarier dibidang musik.
(*)