Segalanya menjadi semakin tegang oleh pandemi virus corona dan korupsi endemik.
Rouhani menyebut Hussein sebagai orang gila yang melancarkan perang dan menghancurkan Iran pada 1980-an.
Baca Juga: Iran Mau Balas Dendam Pembunuhan Qasem Soleimani, Amerika Santai Saja
Sementara Trump secara mental disebutnya sebagai agresor yang tidak stabil.
Ratusan ribu nyawa hilang dalam perang, dengan Iran menderita kerugian yang lebih besar.
"Satu orang gila di wilayah kami adalah Saddam, yang memberlakukan perang terhadap bangsa kami," ungkap Rouhani.
"Dan orang gila lainnya adalah Trump, yang memberlakukan perang lain terhadap rakyat kami," katanya dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah.
"Yang satu memaksakan perang militer pada kami, sementara yang lain memaksakan perang ekonomi," lanjutnya.
Hussein, yang ditangkap oleh pasukan AS setelah invasi dan pendudukan Irak tahun 2003, dihukum mati dengan digantung dalam eksekusi dini hari yang diawasi oleh musuh politiknya.
Sejak kekalahan itu, pemerintahan Trump dan sekutunya telah meningkatkan tekanan terhadap Iran dengan sanksi dan manuver militer.
Hal itu didorong oleh sekelompok orang dalam Washington yang dipengaruhi asing yang ingin menggulingkan rezim empat dekade di Teheran.