Itu terjadi setelah Trump mengancam Iran menyusul serangan rooket ke kedutaan AS di Baghdad awal pekan ini.
Dia menge-tweet pada hari Rabu: "Kedutaan kami di Baghdad dihantam oleh beberapa roket pada hari Minggu. Tiga roket gagal diluncurkan.
"Tebak dari mana asalnya: IRAN. Sekarang kami mendengar obrolan tentang serangan tambahan terhadap orang Amerika di Irak," tulisnya sambil melampirkan foto tiga buah roket.
"Beberapa nasihat kesehatan yang bersahabat untuk Iran: Jika satu orang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Camkan itu."
Menteri Luar AS Negeri Mike Pompeo telah menyalahkan Teheran.
Komando Pusat AS mengatakan serangan itu "hampir pasti dilakukan oleh kelompok milisi nakal yang didukung Iran."
Ini menyusul pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, yang tewas dalam serangan bom dan senjata di dekat ibu kota Teheran bulan lalu.
Iran berjanji untuk "menyerang seperti guntur" terhadap para pelaku, dan sejak itu menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Setelah pembunuhan Fakhrizadeh, parlemen Iran menyetujui undang-undang yang membuka jalan untuk pengayaan uranium lebih lanjut dan memblokir inspeksi PBB atas situs-situsnya.
Ini bisa memberi Iran kemampuan untuk mengubah seluruh persediaannya ke level tingkat bom dalam enam bulan, menurut New York Times.