Sosok.ID - Iran meningkatkan pertahanan udaranya di sekitar situs nuklirnya.
Hal itu dilakukan Iran sebagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Amerika Serikat (AS) yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, hal itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarid, pada Kamis (24/12/2020), memberi peringatan bahwa serangan tersebut dapat memicu konflik yang "jauh lebih sengit" daripada Perang Irak.
Surat kabar Kuwait, Al-Qabas melaporkan bahwa Iran meningkatkan pertahanannya di sekitar situs pengayaan uranium di Fordo dan Natanz.
Baca Juga: Iran Mau Balas Dendam Pembunuhan Qasem Soleimani, Amerika Santai Saja
Di mana kedua situs tersebut dianggap sebagai fasilitas nuklir utama di Iran.
Sumber mengatakan kepada Al-Qabas bahwa Pengawal Revolusi Iran telah mengerahkan sistem rudal 'Power 737' serta rudal pertahanan udara 'SAM' Rusia di sekitar kedua situs tersebut.
Ketegangan telah memanas di antara AS dan Iran selama minggu-minggu terakhir Trump menjabat sebagai presiden di Negeri Paman Sam.
Ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa langkah gegabah lainnya dapat membuat petahana Joe Biden dipusingkan dengan hubungan diplomatik di Timur Tengah.
Baca Juga: Iran Terdiam, Pembom Maut B-52 Stratofortress USAF Dikirim ke Timur Tengah
Dalam Tweet yang diunggah pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Trump akan "memikul tanggng jawab penuh atas petualangan apa papun yang akan dilakukannya".
"Terakhir kali, AS menghancurkan wilayah kami karena fabrikasi WMD, menghabiskan 7 triliun dolar dan menyebabkan 58.976 korban Amerika," tambahnya.