Vaksin Covid-19 itu sendiri saat ini tengah dikembangkan oleh anak perusahaan BAT yang bergerak di bidang bioteknologi, Kentucky BioProcessing (KBP).
KBP sendiri sebelumnya telah menangani pengobatan untuk Ebola dan mengembangkan vaksin flu musiman.
Sementara itu, dilansir Sosok.ID dari The Guardian, perusahaan itu mengklaim bahwa dibandingkan perusahaan lain yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memproduksi vaksin, pihaknya dapat melakukannya hanya dalam waktu enam minggu saja.
BAT mendukung klaim tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya memiliki teknologi eksklusif yang memungkinkan vaksin berkumpul dengan cepat di tanaman tembakau.
Karena itu, mereka bisa membuat vaksin Covid-19 dari daun tembakau dalam waktu singkat.
Selain itu, BAT juga mengklaim vaksin Covid-19 buatannya lebih stabil di suhu ruangan.
Berbeda dengan vaksin Pfizer yang harus disimpan dan diangkut pada suhu sekitar -70 derajat celsius.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di dunia sendiri masih mengalami peningkatan yang signifikan.
Dilansir Sosok.ID dari Worldometers.info, jumlah total kasus virus corona di duniapada Minggu (20/12/2020) sore ini mencapai76.690.612 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 53.817.406 pasien telah dinyatakan sembuh.