"Tapi kalau dikasih plasma darah bisa kebal nggak?" tanya ayah Azka Corbuzier.
"Bukan kebal. Tapi lebih terbiasa," kata dr. Tirta.
"Plasma darah itu ibaratnya orang udah kena sama virus yang aktif. Kalau vaksin virusnya ada yang mati, ada yang dilemahkan.
"Plasma konvalesen ini secara penelitian berdasarkan yang sudah terapi, digunakan untuk yang bergejala berat (Covid-19). Kalau belum berat secara penelitian belum (menggunakan plasma darah)," jelasnya.
"Plasma darah memang obat, salah satu terapi. Tapi tidak menggantikan vaksin, karena vaksin itu mencegah," tambah dr. Tirta.
Merespon kedatangan 1,2 juta vaksin yang dipriotitaskan untuk tenaga kesehatan, Deddy Corbuzier lantas bertanya, apakah dr. Tirta berani disuntik vaksin terlebih dahulu atau tidak.
Deddy ingin memastikan keamanan vaksin yang datang.
"Lu nakes kan, berarti lu akan suntik vaksin pertama kali. Deal ya? gue mau lihat lu suntik vaksin di Instagram," tantang Deddy Corbuzier.
"Kok lo yang nyuruh sih?" protes dr. Tirta.
"Ya oke, saya suntik vaksin pertama kali. Asal gratis," lanjut Tirta kemudian.