Tetapi Rusia berjanji pada Armenia bila pertempuran antara kedua negara hampir menyentuh wilayah Rusia, maka Putin akan bertindak tegas.
Baca Juga: Sistem Pertahanan Rudal Terbaru Rusia Jawaban Atas Ancaman Amerika di Eropa
Dalam suratnya kepada Presiden Vladimir Putin, Pashinyan meminta "konsultasi genting" untuk menyikapi konflik di Nagorno-Karabakh.
Pada Sabtu (7/11/2020), Putin melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Turki merupakan sekutu penting bagi Azerbaijan.
Karena itu, pengaruhnya bakal sangat signifikan dalam meghentikan baku tembak.
Sementara itu, kelompok separatis etnis Armenia mengakui bahwa mereka kehilangan kota penting Shusha di wilayah Karabakh.
"Kami harus mengakui kegagalan tengah menghantui kami karena tidak bisa mempertahankan Shushi (nama lain Shusha)," jelas juru bicara pemerintah separatis, Vahram Poghosyan.
Poghosyan melanjutkan, kini tentara Azerbaijan tengah mendekati Stepanakert yang merupakan ibu kota di kawasan Nagorno-Karabakh.
Dua negara pecahan Uni Soviet tersebut baku tembak selama enam pekan terakhir, di mana tiga gencatan senjata tak mampu menghentikan mereka. (*)