Permintaan maaf dan pengakuan itu muncul setelah Rusia menyatakan helikopter Mi-24 jatuh di Armenia.
Bahkan dua anggota militer Rusia dinyatakan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, helikopter mereka ditembak oleh sistem pertahanan udara dan menyelidiki siapa pelakunya.
Dilansir Al Jazeera Senin (9/11/2020), Baku menerangkan helikopter Mi-24 terbang rendah dalam kegelapan di perbatasan dua negara.
"Helikopter dari angkatan udara Rusia pada saat itu sama sekali tidak terlihat di area tersebut," demikian keterangan kementerian luar negeri.
Meski menyebut adanya ketidaksengajaan, namun pemerintah Azerbaijan mengaku bahwa mereka terpaksa menembak jatuh helikopter tersebut.
Apa yang dilakukan oleh militer Azerbaijan hingga menewaskan dua tentara Rusia disebutnya karena helikopter berada di tengah ketegangan dengan Yerevan.
Sebagaimana diketahui, Azerbaijan dan Armenia tengah bersitegang atas perebutan wilayah Nagorno-Karabakh.
Jika menilik perjanjian dengan Armenia, Rusia bisa saja dengna sekejap menghancurkan Azerbaijan.
Namun ternyata Kremlin juga memiliki hubungan cukup baik dengan Baku hingga hal itu urung dilakukan.