Follow Us

Dipenuhi Kapal Militer hingga Jadi Seperti 'Medan Perang', Kawasan Laut China Selatan Kini Harus Diwaspadai Negara di Sekitarnya, Bencana Ini Digadang-gadang akan Terjadi

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 09 November 2020 | 08:13
Laut China Selatan.
Google Maps via GridHot.ID

Laut China Selatan.

"Topan Goni, yang telah berkembang menjadi siklon tropis Kategori 5, adalah seruan untuk berhati-hati karena dapat memicu gelombang tinggi, badai petir, dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia," kata Dr Herizal .

Topan Goni adalah salah satu Topan terkuat di dunia tahun ini.

Baca Juga: Bukan karena Miliki Kekuatan Militer yang Mumpuni, Rupanya Inilah yang Buat Tiongkok Tebal Muka Pertahankan Klaim Nine Dash Line di Laut China Selatan Meski Jelas-jelas Ditentang Dunia

Ini juga merupakan jenis topan yang sudah menghantam Filipina selama akhir pekan lalu dan menyebabkan kerusakan serius.

Dilaporkan topan itu menghancurkan bangunan, menumbangkan pohon dan menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina pada hari Minggu (1/11/2020).

Menurut laporan, setidaknya 17 orang tewas dan lebih dari dua juta terkena dampak setelah topan melanda negara itu.

Dr Herizal mengatakan topan itu diperkirakan akan melewati Filipina dan bergerak menuju Laut China Selatan selama beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Tak Sudi Dikadali Tiongkok, Kemenlu Nyatakan Indonesia Tegas Tolak Klaim Nine Dash Line di Hadapan Wakil Dubes China

Di Filipina, Kepala Divisi Pertahanan Sipil Jessar Adornado mengatakan bahwa sebagian besar kematian akibat topan itu terjadi baik dari orang-orang yang tersapu air banjir atau terkubur dalam tanah longsor.

Hampir 90 persen rumah telah hancur oleh topan di beberapa bagian negara itu, menurut Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Dalam siaran pers pada hari Senin, Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon memperingatkan dampak yang ditimbulkan badai tersebut.

"Topan ini telah menghantam kehidupan dan mata pencaharian orang di atas korban fisik, emosional dan ekonomi Covid-19 yang tanpa henti," ungkap Richard Gordon.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest