Follow Us

Setelah Pernyataan Kartun Nabi Muhammad Dikecam, Presiden Macron Sebut Orang-orang Salah Paham: Perancis Syok, Sedih dan Marah karena Serangan

Rifka Amalia - Minggu, 01 November 2020 | 18:13
Presiden Perancis Emmanuel Macron
Warta Kota

Presiden Perancis Emmanuel Macron

Sosok.ID - Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia dapat memahami kemarahan umat Muslim yang dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Namun dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, dia menegaskan dia tidak pernah bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.

Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah."

Baca Juga: Termasuk Garnier dan Danone, Produk Perancis yang Sudah Temani Hari-hari Kita Diboikot MUI Sebagai Aksi Protes Kepada Presiden Paling Seenak Jidat, Emmanuel Macron

"Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Al Jazeera.

Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang.

Ini adalah insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal dalam satu bulan terakhir.

Ketegangan terus memanas antara Perancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun Nabi Muhammad.

Baca Juga: Ini Dia Media Pengolok-olok Ekstrimisme Islam Charlie Hebdo, Sampai Gedungnya Pernah Dibom Karena Karya Kontroversialnya, Karyawannya Sampai Banyak yang Tewas, Mengapa Tidak Berhenti?

Beberapa mendesak pemboikotan produk Perancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.

Menteri Dalam Negeri Perancis mengatakan kemungkinan akan terjadi lebih banyak serangan militan.

Source : Kompas.com

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest