Follow Us

Corona, Warga Myanmar Sambil Menangis Terpaksa Makan Tikus: Demi Makanan Layak untuk Anak-anak

Rifka Amalia - Minggu, 25 Oktober 2020 | 12:42
Ilustrasi tikus
Pixabay

Ilustrasi tikus

“Orang-orang memakan tikus dan ular,” kata Ma Suu sambil menangis.

“Tanpa penghasilan, mereka perlu makan seperti itu untuk memberi makan anak-anak mereka," lanjutnya, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Puasa Berhari-hari Demi Doakan Kesembuhan sang Presiden AS dari Covid-19, Fans Garis Keras Donald Trump Kini Meninggal Dunia

Keluarga Ma Suu tinggal di Hlaing Thar Yar, salah satu lingkungan termiskin di Yangon, di mana penduduknya menyinari senter di semak-semak belakang rumah menjelang gelap, berusaha mencari makhluk-makhluk malam untuk menghilangkan rasa lapar.

Tikus, reptil dan serangga sering dimakan oleh keluarga di daerah pedesaan, orang di beberapa daerah perkotaan dikurangi untuk mendapatkan nutrisi sebisa mereka.

Myanmar menghadapi salah satu wabah virus corona terparah di Asia Tenggara, dan penguncian di Yangon telah menyebabkan ratusan ribu orang, seperti Ma Suu, kehilangan pekerjaan mereka.

Administrator lokal Nay Min Tun mengatakan dari Hlaing Thar Yar, 40% rumah tangga telah menerima bantuan. Tetapi banyak tempat kerja ditutup sehingga orang-orang menjadi lebih putus asa.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ogah Ganti Masker Selama Berbulan-bulan, Orang Ini Meregang Nyawa Gegara Pendarahan Otak

Myat Min Thu, anggota parlemen partai yang berkuasa untuk daerah tersebut mengatakan, bantuan pemerintah dan sumbangan pribadi sedang didistribusikan.

Sayangnya ia mengakui tidak semua orang kebagian.

Krisis telah membayangi pemilihan umum yang rencana akan digelar pada 8 November di negara tersebut, meskipun peraih Nobel Aung San Suu Kyi diperkirakan masih akan menang dengan selisih yang cukup banyak.

Bahkan sebelum pandemi, sepertiga dari 53 juta orang Myanmar dianggap "sangat rentan" untuk jatuh ke dalam kemiskinan.

Source : Reuters

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest