Selain itu ia juga mempertanyakan beberapa pengujian pada hewan maupun buah yang manjur untuk menangani covid-19.
Dalam beberapa waktu sebelumnya, Presiden Tanzania ini pernah mengungkapkan buah-buahan dan hewan yang dinyatakan positif covid-19.
Pria berusia 60 tahun ini telah menjabat sebagai presiden sejak tahun 2015 lalu tidak setuju dengan penutupan perekonomian negara.
Ia pun mengecam tindakan yang diambil oleh negara-negara tetangganya yang memilih menerapkan pembatasan dalam berbagai hal termasuk perekonomian.
Melansir dari BBC, Kamis (22/10/2020), meski dianggap tak masuk akal tapi Magufulli mengaku memang begitulah gayanya dalam menangani pandemi ini.
Menurut data Worldometers, sampai hari ini Tanzania mencatatkan total 509 kasus virus corona dengan 21 kematian dan 183 pasien sembuh.
Tanzania menempati urutan 178 dari 217 negara dan wilayah di dunia dalam jumlah kasus virus corona.
Untuk menekan belanja negara lantaran penurunan ekonomi akibat pandemi, Magufulli juga mengambil kebijakan yang tak biasa lainnya.
Seperti untuk pertama kalinya membatalkan perayaan kemerdekaan sejak 54 tahun Tanzania berdiri.
Selain itu kebijakan lainnya seperti kerja bakti massal termasuk dirinya yang ikut memungut sampai di sekitar istana negara.