Prosesnya pun akan berlangsung hingga bertahun-tahun ke depan.
Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Michael Gilday mengatakan pekan lalu, bahwa dirinya ingin meningkatkan daya tembak pada seluruh armada kapal yang bergerak di permukaan laut.
Menurut Gilday, armada kapal Arleigh Burkes dianggap lebih berpeluang menjadi model utama untuk generasi kapal perang berikutnya jika dibandingkan dengan kelas Zumwalt.
Dalam sebuah wawancara dengan Air Force Magazine tanggal 1 Oktober lalu, Mayor Jenderal Andrew Gebara, direktur rencana strategis Komando Serangan Global Angkatan Udara, menjelaskan bahwa rudal hipersonik mampu melesat dengan kecepatan hingga 6.000 mil per jam.
"Benda ini mampu melesat hampir 1.000 mil dalam 10-12 menit. Itu luar biasa," ungkap Gebara kepada Air Force Magazine, seperti dikutip Sputnik News.
"Senjata tersebut secara 'unik' akan dibawa oleh bomber B-52 Stratofortress, yang telah menerima sejumlah peningkatan baru yang memungkinkannya untuk menembakkan rudal jarak jauh," ungkap Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara Jenderal Timothy M. Ray.
(*)