Beberapa mantan napi wanita yang juga diwawancarai bersaksi tentang kekerasan seksual yang terjadi di penjara.
Kim Sun Young, mantan pedagang berusia 50-an yang berhasil melarikan diri dari Korea Utara pada 2015 mengatakan dia diperkosa oleh interogatornya di sebuah pusat penahanan.
Petugas polisi lain juga melakukan pelecahan seksual kepadanya saat menginterogasinya.
Tetapi, tambah Kim, dia 'tak berdaya untuk melawan mereka'.
Laporan itu dikeluarkan untuk mendesak Pyongyang 'keluar dari sistem zaman kegelapan' dengan mengakhiri 'penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat para tahanan'.
Laporan tersebut juga mendesak Korea Selatan, Amerika Serikat serta negara-negara anggota PBB lainnya untuk 'menekan pemerintah Korea Utara secara terbuka dan pribadi'.
Dalam laporan tersebut, mereka juga mengkritik kurangnya pemisahan antara politik dan sistem hukum di negara satu partai itu.
"Warga Korea Utara mengatakan bahwa mereka terus hidup dalam ketakutan terjebak dalam sistem di mana prosedur resmi biasanya tidak relevan, dianggap bersalah, dan jalan keluar satu-satunya adalah melalui suap dan koneksi," kata Brad Adams, direktur Asia di Human Rights Watch.
Adams menambahkan bahwa sistem penahanan dan penyidikan praperadilan dilakukan dengan 'sewenang-wenang, kekerasan, kejam, dan merendahkan martabat'.
Lembaga HAM itu telah melakukan wawancara terhadap delapan mantan pejabat yang telah melarikan diri dari Korea Utara.