Menurut Zhang, AS sering mengirim kapal perang ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya dan meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut, yang secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan nasional China.
Baca Juga: Armada Ketujuh US Navy Bercokol di Selat Taiwan, Mampukah China Melawannya?
"Dan, merusak perdamaian dan stabilitas regional," tegas Zhang yang menyebutkan, perilaku AS tersebut adalah pelayaran yang terang-terangan hegemoni dan provokasi militer.
Zhang pun mendesak AS untuk menghentikan provokasi semacam itu, dan secara ketat mengatur tindakan Angkatan Laut dan Angkatan Udaranya untuk menghindari peristiwa yang tidak terduga.
"Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat akan selalu waspada dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan perdamaian serta stabilitas regional," ungkap dia.
Baca Juga: Armada ke-7 US Navy Masuki Pasifik Selatan, China Panik Bukan Main
USS Barry dan USS John S. McCain adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke yang saat ini melayani Angkatan Laut AS. Dia adalah bagian dari Destroyer Squadron 15 dalam Armada Ke-7, dan bermarkas di Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka di Jepang.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Militer China siaga penuh, saat kapal perusak berpeluru kendali AS di Selat Taiwan"