Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Armada ke-7 US Navy Masuki Pasifik Selatan, China Panik Bukan Main

Seto Ajinugroho - Kamis, 15 Oktober 2020 | 07:13
Armada ke-7 US Navy Masuki Pasifik Selatan, China Panik Bukan Main
USNI NEWS

Armada ke-7 US Navy Masuki Pasifik Selatan, China Panik Bukan Main

Sosok.ID - Armada ke-7 US Navy menjadi keberadaan paling tidak diinginkan oleh PLA Navy China.

Sebab Armada ke-7 ini mempunyai kekuatan super power sebagai sebuah angkatan perang mandiri yang berada jauh dari induk pasukannya di Norfolk, Amerika Serikat (AS).

Bermarkas di Yokosuka, Jepang, Armada ke-7 merupakan momok utama bagi China karena bisa menyerbu Beijing sewaktu-waktu jika diperintahkan.

Kemudian Armada ke-7 juga sering melakukan pelayaran agresif di Selat Taiwan untuk mengejek PLA Navy yang tak mampu berbuat apa-apa di sana.

Baca Juga: Tiongkok Ancam Bakal Beri Balasan Sengit Bila AS Benar-benar Kirim Drone MQ-9 Reaper ke Pulau Buatannya di Laut China Selatan

Laut China Selatan yang belakangan adem sempat memanas Jumat (9/10) pekan lalu, setelah kapal perusak Amerika Serikat (AS) USS John S. McCain memasuki perairan Kepulauan Paracel yang China klaim sebagai miliknya.

China menyebut Kepulauan Paracel dengan nama Kepulauan Xisha. Gugusan pulau ini juga Vietnam klaim sebagai milik mereka.

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyatakan, kehadiran USS John S. McCain di perairan Kepulauan Paracel pada Jumat pekan lalu tanpa persetujuan China.
"Diperingatkan serta diberitahu untuk pergi oleh Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat," kata Kolonel Senior Zhang Nandong, juru bicara Komando Teater Selatan PLA, seperti dikutipGlobal Times.

Baca Juga: 8 Petinggi KAMI Ditangkap karena Narasi Permusuhan dan SARA, Rencanakan Perusakan saat Demo Omnibus Law, Polisi: Isi WA-nya Sangat Ngeri

Menurut Zhang, AS sering mengirim kapal perang ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya dan meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut, yang secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan nasional China.

"Dan, merusak perdamaian dan stabilitas regional," tegas Zhang yang menyebutkan, perilaku AS tersebut adalah pelayaran yang terang-terangan hegemoni dan provokasi militer.

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x