Follow Us

Parasnya Guncang Eropa, Wanita Berdarah Jawa Hidup sebagai Mata-mata, Mati Tragis di Tangan Regu Tembak dengan Peluru Menancap di Kepala, Apa Misinya?

Rifka Amalia - Minggu, 11 Oktober 2020 | 15:13
Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa
via Grid.ID

Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa

Mata Hari diminta menggunakan semua daya pikatnya untuk berbaur kembali dengan para orang berpengaruh di sana.

Baca Juga: Mantan Agen Rahasia MI6 Bongkar Kelicikan China Lakukan Spionase ke Seluruh Dunia, Gunakan Perusahaan Asal Tiongkok Jadi Penyelundup Mata-mata

Dengan imbalan cukup, Mata Hari menyetujuinya.

Namun, Dowswell dan Fleming berkeyakinan bahwa hal ini disetujui oleh Mata Hari hanya karena penasaran menjadi mata-mata.

Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja ia bertemu Kapten Georges Ladoux, Kepala Dinas Counterintelligence Prancis—badan yang dibentuk untuk menginvestigasi mata-mata asing.

Sama seperti pihak Jerman, Ladoux meminta kerja sama dari Mata Hari.

Baca Juga: Hati-hati! Hacker Bongkar Tik Tok Terindikasi Digunakan China untuk Operasi Mata-mata, Peretasan Data Mampu Pantau Jangkauan Pasar dan Politik Dunia

Mata Hari, perempuan yang menyingkap tabir misteri negeri Timur pada masyarakat Paris, akhirnya melangkah di dua sisi: Jerman dan Prancis.

Hingga pada waktunya aksi Mata Hari terungkap pada 24 Juli 1917, ia berdiri di hadapan pengadilan tertutup militer.

Proses eksekusi Mata Hari
via Grid.ID

Proses eksekusi Mata Hari

Hanya dalam tempo dua hari, perempuan cerdas dengan pesona luar biasa ini dinyatakan bersalah melakukan kegiatan mata-mata terhadap Prancis dan dijatuhi hukuman mati.

Ia dieksekusi pada 15 Oktober 1917 di hadapan regu tembak, tewas dalam usia 41 tahun.

Source : National Geographic

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest