Follow Us

Bukan Hanya Pertikaian 2 Negara, Pertempuran Armenia-Azerbaijan Ternyata Jadi Perang Dunia III, Tak Hanya Turki Tapi Beberapa Negara Lain Ikut Berperang, Ini Buktinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 05 Oktober 2020 | 12:00
Bukan Hanya Pertikaian 2 Negara, Pertempuran Armenia-Azerbaijan Ternyata Jadi Perang Dunia III, Tak Hanya Turki Tapi Beberapa Negara Lain Ikut Berperang, Ini Buktinya!
Tangkapan layar Youtube Sky News

Bukan Hanya Pertikaian 2 Negara, Pertempuran Armenia-Azerbaijan Ternyata Jadi Perang Dunia III, Tak Hanya Turki Tapi Beberapa Negara Lain Ikut Berperang, Ini Buktinya!

Sosok.ID - Perselisihan antar negara tetangga, Armenia dengan Azerbaijan kian hari kian meruncing.

Hujan roket pun tak bisa dihidari di kota Karabakh sampai detik ini.

Puluhan korban dari militer maupun sipil hampir setiap hari berjatuhan.

Ternyata pertempuran memperebutkan wilayah sengketa ini berpotensi menjadi perang dunia III.

Baca Juga: Taiwan Masih Sempoyongan, Kanada malah Tantang China, Kapal Perangnya Riwa-riwi Saat Ketegangan Kian Memuncak

Bagaimana tidak, banyak negara baik yang terang-terangan seperti Turki atau yang terselubung ikut campur dalam pertempuran tersebut.

Bahkan beberapa negara itu kedapatan mengirimkan pasukan militernya untuk membantu salah satu negara yang sedang bertikai.

Melansir dari The Guardian, Turki di bawah kepemimpinan Erdogan memang secara gamblang mendukung perjuangan Azerbaijan untuk melawan Armenia.

Bahkan Erdogan kedapatan mengirim pasukan militer bayara, ahli militer, serta artileri berat ke medan perang di Karabakh.

Baca Juga: Turki Diambang Sanksi Berat, Kenekatan Erdogan Dukung dan Fasilitasi Perang Antara Azerbaijan Lawan Armenia Dikecam Uni Eropa

Mengutip dari AFP, (3/10/2020), Erdogan diketahui mengirim tentara bayaran yang berasal dari Suriah untuk membantu pasukan Azerbaijan.

Pada Jumat (2/10/2020) Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan ke surat kabar Perancis Le Figaro, bahwa Turki telah "memberangkatkan ribuan tentara bayaran dan teroris" ke Azerbaijan dari Suriah utara.

Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.

Meski lewat akun Twitter pribadinya Erdogan mengatakan ingin menghancurkan Armenia, namun belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintahan Turki.

Baca Juga: Armenia Punya Bukti Jika Militer Turki Turut Campur Membantu Azerbaijan dalam Perang

"Ada lagi potongan informasi yang salah terhadap Azerbaijan," ucap Hikmat Hajiyev asisten presiden urusan luar negeri Azerbaijan, dalam konferensi pers.

"Kami sepenuhnya menolaknya, Azerbaijan tidak butuh pasukan asing karena kami punya angkatan bersenjata profesional dan kami juga punya pasukan cadangan yang cukup."

Namun kenyataannya, salah seorang ahli militer asal Inggris mendapatkan bukti setidaknya sebanyak 1.200 orang Suriah datang ke Azerbaijan.

Kerabat ketiga tentara itu mengonfirmasi ke AFP anggota keluarga mereka tewas, sementara netizen membagikan foto 4 prajurit yang tewas dalam bentrokan.

Baca Juga: Amerika Tempatkan Militernya di Mediterania Timur, Rusia Meradang Siap Perang

Menurut Macron, laporan intelijen menunjukkan 30 prajurit yang ditarik dari "kelompok milisi" dari kota Aleppo di Suriah telah melintasi Gaziantep di Turki, dalam perjalanan menuju Azerbaijan.

"Para prajurit ini dikenali, dilacak, dan telah diidentifikasi," ungkapnya.

Di sisi lain, pasukan Armenia diketahui mendapat bantuan dari beberapa negara seperti Suriah dan Lebanon.

Orang-orang dari kedua negara tersebut kini dikerahkan ke Armenia dan masuk dlaam jajaran angkatan bersenjata Armenia.

Baca Juga: Turki Dijatuhi Sanksi Uni Eropa Atas Provokasi Perang Terhadap Yunani

"Orang-orang Armenia dari Suriah dan Lebanon sedang dikerahkan ke Armenia, dan mereka termasuk dalam jajaran angkatan bersenjata Armenia yang berperang melawan Azerbaijan," ucap Hajiyev.

Observatorium mengatakan, ratusan orang Armenia dari Suriah telah bergabung dalam pertempuran itu, tetapi seorang pejabat.

Baca Juga: Peluru Sudah Dimuntahkan, Perang Besar India- Pakistan Akan Segera Berkobar!

Armenia di Suriah utara membantahnya.

Anggota parlemen Armenia dari Lebanon Hagop Pakradounian menyampaikan, "Partai-partai politik Armenia tidak berniat mengirim orang-orang muda (ke Karabakh), tidak ada tindakan terorganisir seperti itu."

(*)

Source : The Guardian, Twitter, afp

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest