Sosok.ID - Evan (27 tahun), benar-benar tak menyangka teman kerjanya Denu Aldino tewas kecelakaan, Jumat (2/10/2020).
Denu tewas kecelakaan saat mobilnya menerobos perlintasan kereta api di km 397+6 Muaraenim.
Evan mengaku tak menyangka jika mobil yang dibawa kedua rekannya tersebut dihantam kereta api.
"Biasanya pasangan Heriyadi ngampas (menjual dagangan) itu adalah saya, namun semalam setelah saya sampai kantor dari admin mengatakan bahwa saya tidak usah berangkat dan akan digantikan oleh Denu,"
"Makanya yang menjadi pasangan Heriyadi hari ini adalah Denu,"kata Evan saat ditemui Tribunsumsel.com di RS HM Rabain Muaraenim, Jumat (2/10/2020).
Dikatakan Evan, ia tak menyangka jika kedua rekannya tersebut mengalami kecelakaan ditabrak kereta api.
"Soalnya tadi banyak yang nelpon ke saya, karena setahu orang, saya yang berangkat dengan Heriyadi, dan memang sebelum meninggal, saat akan berangkat ngampas tadi, tingkahnya agak aneh,"
"Dia malah melambaikan tangannya dengan kami, padahal tidak pernah dia berulah seperti itu,"katanya.
Ia juga mengatakan hal yang sama dirasakan oleh ibu Denu, semalam sebelum meninggal Denu sempat ke rumah ibunya untuk meminta maaf.
"Denu inikan pengantin baru, bulan Juni kemarin dia menikah, dan dia ini baru pisah rumah dengan orang tuanya karena mau belajar hidup mandiri,"
"Menurut cerita ibunya tadi semalam, Denu ke rumah ibunya datang minta maaf sampai memeluk ibunya sambil menangis, ibunya sangat heran, dia tidak pernah seperti itu,"katanya.
Tak hanya itu iapun mengatakan dengan ibunya untuk membacakan yasin malam nanti di rumahnya.
Kronologi
Seorang pengantin baru bernama Denu Aldino tewas saat mobilnya ditabrak kereta api di Tungkal, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Jumat (2/10/2020).
Denu saat itu sedang mengendarai mobil Daihatsu Grandmax warna Hitam Nopol B 2029 SZP.
Mobilnya ditabrak Kereta Api jurusan Palembang-Lubuklinggau di pintu perlintasan kereta api km 397+6 Jalan Ak Gani Rt 03, Rw 02 Kelurahan tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Jumat (2/10/2020) sekitat pukul 12.30.
Denu Aldino (24 tahun) warga Jalan Letnan Munandar, Kelurahan Talang Jawa, Kabupaten Lahat, terhimpit dan meninggal dunia.
Sedangkan rekannya Heriyadi (29 tahun), warga Perumnas Bengkurat Permai Sari Bunga Mas, Kabupaten Lahat, menderita luka berat.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian tersebut bermula ketika kedua korban bekerja ngampas (masukkan barang kelontongan ke toko-toko) yang tujuannya kota Muara Enim dan Kota Tanjung Enim.
Ketika dilokasi kejadian, mobil yang dikendarai korban datang dari arah Muara Enim menuju ke Perumahan PDAM Muara Enim tepatnya di Jalan AK Gani pintu perlintasan KA.
Sementara dari arah Palembang datang Kereta Api penumpang Serelo tujuan ke Lubuklinggau.
Saat itu tidak ada petugas Dishub Muara Enim yang menjaga pintu perlintasan kereta api.
Akibat tabrakan tersebut mobil Grandmax terseret terbaik sekitar 10 meter dari pintu perlintasan KA dan barang kelontongan berhamburan keluar mobil.
Mendengar ada suara keras, warga sekitar berhamburan keluar dan memberikan pertolongan dengan membalikkan mobil sehingga tegak kembali.
Warga membantu mengeluarkan kedua korban dari dalam mobil serta memberitahu ke Satlantas Muara Enim yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan.
Lalu Satlantas Polres Muara Enim melakukan evakuasi korban dan membawa kendaraan Grandmax ke Pos Lantas Jembatan Enim II Muara Enim.
Efan (25 tahun), yang merupakan rekan kerja kedua korban mengatakan bahwa sebelum kejadian jadwalnya korban Heriadi bersama dirinya yang ngampas.
Tidak tahu apa sebabnya, dirinya digantikan oleh Denu dan dia tinggal di kantor.
Kemudian ia mendengar temannya tersebut kecelakaan.
Kemudian Efan langsung melihat ke rumah sakit dan ternyata temannya Denu meninggal dan Heriadi dirawat.
Masih dikatakan Efan, sebelum kejadian, korban Denu memang sedikit aneh, sebab tanpa sebab meminta maaf dengan ibunya.
Kemudian ketika berangkat, ia sempat melambaikan tangan.
"Pas nak pergi pagi tadi, di itu dada-dada (lambaikan tangan) dengan aku. Dia itu pengantin baru sekitar empat bulanan," ujarn Efan.
Ketika dikonfirmasi ke Humas PT KAI Drive III Sumsel Aida Suryanti, membenarkan adanya lakalantas tersebut.
PT KAI sebagai operator terus berkoordinasi dengan direktorat jenderal perkeretaapian kementerian perhubungan dan pihak terkait lainnya untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang dengan terus mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak menerobos setiap melewati perlintasan kereta api, yang dijaga ataupun tidak dijaga.
Selain itu setiap akan melewati perlintasan, masinis selalu mengingatkan masyarakat dengan membunyikan klakson kereta Api. (Ika Anggraeni)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Pengantin Baru Tewas Kecelakaan Ditabrak Kereta Api, Semalam Menangis Minta Maaf dengan Ibunya"