Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Nikah, Mempelai Pria di Muaraenim Tewas Tertabrak Kereta, Firasat Aneh dari Ibu Korban dan Rekan Kerja Jadi Pertanda: Tidak Pernah Dia Berulah Seperti Itu

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 03 Oktober 2020 | 15:13
Baru Nikah, Mempelai Pria di Muaraenim Tewas Tertabrak Kereta, Firasat Aneh dari Ibu Korban dan Rekan Kerja Jadi Pertanda: Tidak Pernah Dia Berulah Seperti Itu
(Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni)

Baru Nikah, Mempelai Pria di Muaraenim Tewas Tertabrak Kereta, Firasat Aneh dari Ibu Korban dan Rekan Kerja Jadi Pertanda: Tidak Pernah Dia Berulah Seperti Itu

Ia juga mengatakan hal yang sama dirasakan oleh ibu Denu, semalam sebelum meninggal Denu sempat ke rumah ibunya untuk meminta maaf.

"Denu inikan pengantin baru, bulan Juni kemarin dia menikah, dan dia ini baru pisah rumah dengan orang tuanya karena mau belajar hidup mandiri,"

"Menurut cerita ibunya tadi semalam, Denu ke rumah ibunya datang minta maaf sampai memeluk ibunya sambil menangis, ibunya sangat heran, dia tidak pernah seperti itu,"katanya.

Tak hanya itu iapun mengatakan dengan ibunya untuk membacakan yasin malam nanti di rumahnya.

Baca Juga: Kesurupan Saat Resepsi, Mempelai Wanita Nangis 'Gerong-gerong' Mengerang Kesakitan, Syarat Tradisi Bumbu-bumbu sebelum Nikah Diyakini Kurang

Kronologi

Seorang pengantin baru bernama Denu Aldino tewas saat mobilnya ditabrak kereta api di Tungkal, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Jumat (2/10/2020).

Denu saat itu sedang mengendarai mobil Daihatsu Grandmax warna Hitam Nopol B 2029 SZP.

Mobilnya ditabrak Kereta Api jurusan Palembang-Lubuklinggau di pintu perlintasan kereta api km 397+6 Jalan Ak Gani Rt 03, Rw 02 Kelurahan tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Jumat (2/10/2020) sekitat pukul 12.30.

Denu Aldino (24 tahun) warga Jalan Letnan Munandar, Kelurahan Talang Jawa, Kabupaten Lahat, terhimpit dan meninggal dunia.

Sedangkan rekannya Heriyadi (29 tahun), warga Perumnas Bengkurat Permai Sari Bunga Mas, Kabupaten Lahat, menderita luka berat.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian tersebut bermula ketika kedua korban bekerja ngampas (masukkan barang kelontongan ke toko-toko) yang tujuannya kota Muara Enim dan Kota Tanjung Enim.

Source :TribunSumsel.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x