Hubungan juga memburuk antara Beijing dan tetangganya di Laut Cina Selatan, di mana klaim teritorialnya yang luas tumpang tindih dengan klaim teritorial Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei. Beijing menolak putusan pengadilan internasional 2016 di Den Haag bahwa klaimnya atas jalur air tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Vietnam telah menjadi penantang regional paling vokal dari klaim maritim Beijing. Ketegangan berkobar pada bulan April ketika sebuah kapal nelayan Vietnam tenggelam di Laut China Selatan setelah bertabrakan dengan kapal penjaga pantai China, dengan kedua belah pihak saling tuding mengenai siapa yang menyebabkan insiden tersebut.
Empat bulan kemudian, Jepang menandatangani perjanjian pinjaman senilai US $ 345 juta dengan Vietnam untuk memberi negara Asia Tenggara itu enam kapal patroli guna meningkatkan kemampuan penegakan hukum maritimnya. (*)