Follow Us

Dianggap Menentang Rezim Kim Jong Un Gegara Bahas Perekonomian Negara Saat Pesta Makan Malam, Lima Pejabat Korea Utara Ditembak Mati, Semua Keluarganya Juga Dikirim ke Kamp Penjara

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 17 September 2020 | 19:13
Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).
Via Mirror

Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).

Sosok.ID - Sudah bukan rahasia bila negara Korea Utara dikenal kejam.

Sang Pimpinan Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un bahkan tak segan mengeksekusi siapa pun yang menentangnya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi kepada lima pejabat pemerintah.

Dilansir Sosok.ID dari Mirror, lima pekerja di Kementerian Ekonomi itu dieksekusi karena menyuarakan kritikan terhadap kebijakan ekonomi rezim, demikian dilaporkan.

Baca Juga: Demi Wujudkan Hasrat Pamer Kim Jong Un, Ribuan Warga Korea Utara Dipaksa Pertaruhkan Nyawa Kerja 22 Jam di Tambang untuk Selesaikan Pembangunan Rumah Sakit Baru

Mereka ditembak mati pada 30 Juli lalu setelah percakapan mereka saat berada di pesta makan malam dilaporkan atasan mereka, lapor Daily NK.

Dalam percakapannya, mereka diketahui membahas soal perlunya reformasi industri di negara termiliterisasi itu.

Sebab, menurut mereka selama ini negara hanya menghasilkan sedikit barang untuk dikonsumsi warga miskin.

Mereka juga membahas soal perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi saksi perdagangan yang menghancurkan.

Baca Juga: Kejamnya Hidup di Bawah Langit yang Sama dengan Kim Jong Un, Warga Korea Utara Sebut Kematian Jauh Lebih Indah daripada Dipenjara Gegara Cari Sesuap Nasi Pakai Cara Ini

Rupanya mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan akan semakin parah bila perbaikan tidak segera dilakukan.

Diskusi mereka rupanya sampai ke kepala Kementerian Ekonomi yang kemudian melapor ke pihak berwenang.

Berkat laporan itu, pihak berwenang segera melakukan penyelidikan internal.

Para karyawan yang dianggap sangat kompeten di dalam kementerian itu kemudian dipanggil ke sebuah pertemuan.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Telah Dieksekusi Mati Gegara Kasus Pornografi, Inilah Sosok Mantan Kekasih Kim Jong Un yang Sering Buat Ibu Negara Korea Utara Termakan Api Cemburu

Dalam pertemuan itu, mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengaku merusak rezim.

Selain itu, dikatakan bahwa keluarga mereka akan dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do.

Lokasi itu merupakan salah satu situs paling terkenal di Korea Utara karena digunakan untuk menahan mereka yang dianggap sebagai pembangkang politik.

Eksekusi itu membuat para pejabat Partai Komunis khawatir akan kembalinya pembersihan yang dilakukan negara itu setelah kematian mantan Pimpinan Tertinggi Kim Jong Il pada 2011 silam.

Baca Juga: Ngaku Dengar Sendiri dari Mulut sang Diktaktor, Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pamerkan Jasad Pamannya yang Tak Berkepala ke Publik

Eksekusi telah menjadi hal lumrah di negara Korea Utara.

Bahkan, minggu ini dilaporkan bahwa Kim Jong Un memamerkan kepala pamannya setelah mengeksekusinya.

Presiden AS Donald Trump membual kepada jurnalis veteran Bob Woodward bahwa diktaktor Korea Utara itu "menceritakan semuanya" dalam wawancara.

Dalam buku baru editor Washington Post, Rage, yang disusun setelah melakukan serangkaian wawancara serta akses ke korespondenso pribadi, Trump mengklaim Kim menceritakan detail bagaimana ia membunuh pamannya.

Baca Juga: Keluar Lubang Buaya Malah Masuk ke Kandang Macan, Susah Payah Pertaruhkan Nyawa Demi Kabur dari Korea Utara Gegara Masalah Kelaparan, Hidup Pembelot Korut Ini Justru Makin Menderita Usai Dijual ke Tempat Pelacuran

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi atas perintah sang keponakan.

Sebelumnya, laporan mengatakan bahwa tubuhnya ditelanjangi kemudian diumpankan ke anjing.

Kim Jong Un kemudian dilaporkan memajang kepala pamannya di hadapan publik.

Para pembantu jenderal itu kemudian dieksekusi menggunakan senjata anti-pesawat, sementara keluarganya juga diketahui telah dibunuh atas perintah Kim Jong Un.

Baca Juga: Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Cari Vaksin Covid-19, Kim Jong Un Perintahkan Pasukan Korea Utara untuk Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan Korut-China Demi Hentikan Penyebaran Virus Corona

Jang Song Thaek sendiri diketahui sempat mengambil alih kepemimpinan Korea Utara untuk sementara waktu setelah Kim Jong Il jatuh sakit dan meninggal dunia pada 2011.

(*)

Source : Mirror

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest