Berkat laporan itu, pihak berwenang segera melakukan penyelidikan internal.
Para karyawan yang dianggap sangat kompeten di dalam kementerian itu kemudian dipanggil ke sebuah pertemuan.
Dalam pertemuan itu, mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengaku merusak rezim.
Selain itu, dikatakan bahwa keluarga mereka akan dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do.
Lokasi itu merupakan salah satu situs paling terkenal di Korea Utara karena digunakan untuk menahan mereka yang dianggap sebagai pembangkang politik.
Eksekusi itu membuat para pejabat Partai Komunis khawatir akan kembalinya pembersihan yang dilakukan negara itu setelah kematian mantan Pimpinan Tertinggi Kim Jong Il pada 2011 silam.
Eksekusi telah menjadi hal lumrah di negara Korea Utara.
Bahkan, minggu ini dilaporkan bahwa Kim Jong Un memamerkan kepala pamannya setelah mengeksekusinya.
Presiden AS Donald Trump membual kepada jurnalis veteran Bob Woodward bahwa diktaktor Korea Utara itu "menceritakan semuanya" dalam wawancara.
Dalam buku baru editor Washington Post, Rage, yang disusun setelah melakukan serangkaian wawancara serta akses ke korespondenso pribadi, Trump mengklaim Kim menceritakan detail bagaimana ia membunuh pamannya.