Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Taiwan Nyatakan Siap Perang, China Terang-terangan Gertak Negara Kecil dengan Tunjukkan Strategi Perang Terbarunya, Klaim Hancurkan Musuh Hanya Pakai Drone dan Mobil Baja

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 11 September 2020 | 17:00
Taiwan Nyatakan Siap Perang, China Terang-terangan Gertak Negara Kecil dengan Tunjukkan Strategi Perang Terbarunya, Klaim Hancurkan Musuh Hanya Pakai Drone dan Mobil Baja
Taiwan in Perspective

Taiwan Nyatakan Siap Perang, China Terang-terangan Gertak Negara Kecil dengan Tunjukkan Strategi Perang Terbarunya, Klaim Hancurkan Musuh Hanya Pakai Drone dan Mobil Baja

Teknologi tempur ini pernah dipraktekkan oleh militer AS pada tahun 2018 untuk membantu pasukan darat dalam pengitaian dan dukungan udara jarak dekat serta komunikasi estafet.

Strategi tersebut dilansir oleh Weihutang yang mengutip dari rencana Departemen Pertahanan AS.

Menurut seorang ahli militer yang dikutip dari Global Times,, Kamis (10/9/2020), strategi perang seperti ini sudah lazim gunakan banyak negara.

Baca Juga: Makin Genting! 2 Kapal Induk China Untuk Pertama Kalinya Dioperasikan Bersama-sama, Militer AS Harus Waspada, Peneliti Sebut 2 Kapal Cukup Untuk Hancurkan Pulau Taiwan

Dengan melepaskan kawanan drone yang saling berhubungan, kendaraan lapis baja di darat bisa memahami situasi medan perang jauh lebih cepat dibanding hanya menggunakan satu drone.

Belum lagi, dapat menurunkan risiko korban ketimbang mengirim pasukan manusia, kata pakar militer itu.

Tak hanya dipersenjatai, pesawat tanpa awak juga bisa digunakan untuk misi serangan bunuh diri.

Cara perang seperti ini menurut para pakar sangat sulit untuk dicegat ataupun dihentikan.

Baca Juga: Semakin Didesak Oleh China Agar Tak Jadi Negara Merdeka, Taiwan Hubungi Indonesia Untuk Minta Bantuan, Bantuan Apa?

Latihan yang digelar oleh China dalam jangka waktu yang cukup pendek serta menunjukkan strategi perang terbaru mereka ini pun membuat Taiwan berang.

Pemerintah Taiwan mengecam China atas latihan udara dan laut skala besar di lepas pantai barat daya pada Kamis (10/9/2020).

Taiwan menyebut mereka sebagai provokasi serius dan ancaman bagi lalu lintas udara internasional.

Source :Reuters Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x