Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makanya Kirim Pasukan Khusus, Ternyata Reaksi dari India Gegara 5 Warga Sipilnya Diculik dan Disiksa Tentara China, Ini Buktinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 08 September 2020 | 15:00
Makanya Kirim Pasukan Khusus, Ternyata Reaksi dari India Gegara 5 Warga Sipilnya Diculik dan Disiksa Tentara China, Ini Buktinya!
DNA India

Makanya Kirim Pasukan Khusus, Ternyata Reaksi dari India Gegara 5 Warga Sipilnya Diculik dan Disiksa Tentara China, Ini Buktinya!

Hal tersebut diungkapkan oleh sang menteri dalam sebuah pesan yang telah dikirimnya ke China.

Mengutip dari BBC, Senin (7/9/2020), pemerintah India menuduh bahwa 5 pria diculik oleh pasukan China beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mengenal Pasukan Komando SFF India yang Tewas di Tangan Militer China

Hal tersebut diungkapkan oleh sang menteri melalui akun media sosial Twitter miliknya pada 6 September lalu.

Penculikan itu disebutnya terjadi di negara bagian Arunachal Pradesh, India.

Kiren Rijiju Menteri Negara Bagian untuk urusan minoritas India yang berasal dari negara bagian perbatasan Arunachal Pradesh yang terisolasi di mana penculikan itu terjadi mengatakan, hotline militer yang dirancang untuk membantu meredakan ketegangan perbatasan telah diaktifkan untuk mengirim pesan militer ke China.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian yang mendengar laporan penculikan warga sipil India itupun menanggapi.

Baca Juga: Padahal Masih Proses Negosiasi, Tentara China Kembali Tewaskan Pasukan Khusus India di Perbatasan Himalaya, Suasana Pegunungan Tibet Mencekam!

Dirinya belum punya rincian mengenai laporan tersebut hingga belum bisa merilis informasi yang diterima tersebut.

Zhao justru berbalik menuduh India keterlaluan lantaran menurutnya tak ada wilayah bernama Arunachal Pradesh.

Wilayah tersebut adalah wilayah Selatan Tibet yang menurut pemerintah China masuk dalam kependudukan Tiongkok.

Anggota parlemen Arunachal Pradesh Tapir Gao sebelumnya ngetwit bahwa penculikan diduga terjadi pada 3 September di dekat perbatasan, tapi dia tidak memberi detail lebih lanjut.

Source : Twitter Global Times BBC

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x