Follow Us

Luhut Binsar Pandjaitan, Orang Paling Ngotot agar Indonesia Kembangkan Mobil Listrik: Jangan Mau Jadi Pasar Impor!

Rifka Amalia - Senin, 07 September 2020 | 18:42
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kembali menyinggung mengenai kekuatan China di mata dunia.
Dokumentasi Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kembali menyinggung mengenai kekuatan China di mata dunia.

Luhut mengatakan, Indonesia sejatinya tak perlu naif untuk belajar dari China.

Sebab untuk urusan teknologi kendaraan listrik, China memiliki pengalaman yang sangat lama.

Baca Juga: Ekonomi Masih Stabil, Luhut Tak Lelah Ingatkan Agar Indonesia Jaga Hubungan Baik dengan Tiongkok: China Itu Negara Soft Power yang Punya Dampak!

Kendati demikian, Luhut mengimbau agar ke depannya wajib ada transfer teknologi yang bisa dikembangkan tenaga ahli dari orang Indonesia sendiri.

"Untuk itu Indonesia sudah mengirimkan banyak tenaga-tenaga ahli dari berbagai universitas terkemuka dikirim ke China untuk belajar kendaraan listrik."

"Kita pelajari keberhasilannya juga kesalahan yang pernah mereka alami," kata Luhut.

Sementara itu, Penasehat Khusus Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Satryo Soemantri menyebut Indonesia telah siap untuk hal itu.

Baca Juga: Koar-koar Minta Kabinet Menteri Ekonomi Era Jokowi Mundur Kalau Menang Debat dari Luhut Soal Utang Negara, Rizal Ramli malah Ngacir Duluan Pas Ditawari Syarat yang Setimpal

Satryo mengatakan, Tanah air siap menjadi produsen kendaraan listrik.

Terlebih Indonesia memiliki bahan baku berupa nikel dan kobalt yang sangat besar, sehingga mampu membantu proses pengembangannya.

Nikel dan kobalt itu dapat dijadikan industri baterai lithium sebagai komponen utama kendaraan listrik.

"Kita tentunya tidak ingin menjadi importir kendaraan terus-menerus, tapi harus bisa memproduksi kendaraan listrik. Dari sisi teknologi sebenarnya Indonesia sudah bisa menguasai," kata Satryo.

Source : Kompas.com, ANTARA

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest