Sosok.ID - Bentrokan kembali pecah antara pasukan perbatasan India dengan China baru-baru ini.
Bahkan bentrokan tersebut menelan korban jiwa dari pihak India dengan menewaskan seorang prajurit pasukan khusus.
Negeri Sungai Gangga pun kini geram dengan ulah tentara China.
Hal tersebut lantaran perundingan antar kedua belah pihak sedang berlangsung namun tetap tidak ada gencatan senjata dari pihak negera tetangga.
Seorang anggota pasukan khusus India keturunan Tibet dilaporkan tewas dalam bentrok perbatasan melawan tentara China.
Kematian prajurit itu merupakan yang pertama kali terkonfirmasi pada dua insiden yang dilaporkan dalam 48 jam terakhir di perbatasan Himalaya.
Peristiwa itu juga menjadi babak baru ketegangan di perbatasan sejak tentara India dan China baku pukul pada Juni, di mana 20 personel "Negeri Bollywood" tewas.
Dua negara, yang saling berebut Lembah Galwan sejak 1952, saling menuding sudah melakukan pelanggaran untuk memperluas teritori mereka.
Baca Juga: Militer China Berulah, Hampir Duduki Perbatasan Namun Diusir oleh Tentara India
Tudingan pertama pelanggaran Garis Kontrol Aktual (LAC) pertama muncul pada Sabtu pekan lalu (29/8/2020), kemudian muncul lagi Senin (31/8/2020).
Kedua belah pihak tidak menyebut jumlah korban.
Namun keterangan berbeda disampaikan Dolkar Lhagyari, anggota parlemen Tibet.
Dilansir AFP Rabu (2/9/2020), dia mengaku ada anggota pasukan khusus yang "menjadi martir" dalam bentrok yang terjadi Sabtu malam.
Baca Juga: India Berang, China Kembali Lakukan Manuver Militer di Perbatasan Kedua Negara
Politisi yang kini dalam masa pengasingan itu menuturkan, banyak juga anggota unit itu, berasal dari etnis Tibet, terluka.
"Provokasi dengan pergerakan militer"
Dalam insiden terbaru, Kementerian Pertahanan India mengklaim bahwa negara tetangganya "melakukan provokasi dengan menggerakkan militer" pada Sabtu.
Sementara melalui kementerian luar negerinya, New Delhi menyebut "Negeri Panda" adalah dalang insiden terbaru pada Senin, bahkan ketika dua komandan masih terlibat diskusi.
Baca Juga: Bokek Tak Punya Duit, Warga Thailand Protes Militernya Beli Kapal Selam dari China
Media setempat mengutip sumber internal militer melaporkan, tentara China berusaha mengambil alih puncak bukit yang secara tradisional diklaim Delhi.
Puncak bukit tersebut terletak di sekitar Pangong Tso, sebuah danau yang berlokasi sekitar 4.200 meter dari permukaan laut.
Sementara harian The Business Standard memberitakan, pasukan khusus India (SFF) mengambil alih tempat yang dianggap sebagai wilayah "Negeri Panda".
Sementara Beijing menyatakan bahwa justru negara yang terkenal dengan Taj Mahal itu sudah melanggar kedaulatan mereka, dan meminta militer mereka ditarik.
Baca Juga: Masa Bodoh dengan Perdamaian, India Kirim Kapal Perang ke Pasifik Selatan untuk Hantam China
Sejak baku pukul melibatkan tongkat hingga batu Juni lalu, dua negara berpopulasi terbesar dunia itu disebut mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan.
Selain itu, insiden tersebut juga berimbas pada perekonomian, di mana publik kini menekan agar pemeirntah melakukan boikot produk China.
Selain melarang aplikasi seperti TikTok, Delhi juga membekukan kontrak perusahaan China, dan menahan barang-barang mereka di bea cukai.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasukan Khusus India Tewas dalam Bentrok Perbatasan dengan Tentara China"