"Saya akan segera mendaftar kembali jika saya dipanggil dan pasti akan bertarung dan menang," tulis seorang prajurit.
Para prajurit dibentengi dan siap untuk pergi ke medan perang kapanpun di mana saja, jelas Sina.
Menurut Taiwan News, dalam beberapa bulan terakhir pesawat dan kapal militer China terus melanggar wilayah perairan dan udara di Taiwan.
Pasukan pertahanan telah berulang kali mengatur untuk memblokir tindakan China.
Pada 22 Agustus, Taiwan merilis video latihan militer untuk menghadapi situasi pendaratan dan penarikan paksa oleh pasukan Tiongkok.
Dalam video tersebut, pasukan Taiwan dengan ganas menembakkan rudal anti-pesawat, anti-tank, sebagai tanggapan atas pendaratan tiruan dari sisi selat.
China sendiri terus menganggap Taiwan sebagai bentuk yang tidak bisa dipisahkan dari mereka, dan menutup kemungkinan kekerasan untuk mundur jika diperlukan.
"Setiap upaya untuk melanggar hanya akan menjadi bumerang dan menimbulkan kemarahan terhadap rakyat Taiwan," kata pemimpin pasukan pertahanan Taiwan.
(Afif Khoirul M)